Masyarakat Jawa sejak dulu mengenal konsep “garwa” (garwo), yakni sebutan kehormatan bagi seorang istri (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 257). “Garwa” sering dipahami sebagai kependekan dari kata “sigaraning nyawa” alias “belahan nyawa” atau “belahan jiwa”. Di balik sebutan itu terkadung makna bahwa istri adalah “sigaraning nyawa” atau “belahan jiwa” bagi sang suami. Sungguh pemaknaan yang sangat filosofis dan mendalam terhadap ikatan pernikahan antara dua anak manusia.