Entah lagunya yang bagus atau suara kakek saya yang merdu sehingga saya bisa cepat terlelap jika beliau menyanyikannya sambil menggendong saya. Tapi perkiraan paling pas mungkin karena kakek saya mendendangkan lagu tersebut dengan penuh kasih sayang, cailah.
Lirik lagu pengantar tidur kala saya kecil begini:
Semut ireng anak-anak sapi
Kebo bongkang nyabrang kali bengawan
Keong kondhang jarak sungute
Timun wuku ron wolu
Surabaya geger kepati
Gegering wong nguyakmacan
Cinandak wadahi bumbung
Alun-alun Kartasuro
Gajah meto cinancang wit sidoguri
Mati cineker pitik trondol
@@@
Lebaran beberapa tahun yang lalu, kami sekeluarga kumpul. Siang itu anak pertama kakak saya mau tidur, Ayahnya menemaninya supaya dia lekas tertidur. "Ayo kakak bobok ya, Ayah nyanyiin". Kemudian kakak saya pun mulai bernyanyi, "Nina bobok oh nina bobok, kalau tidak bobok digigit nyamuk...". "Ayah, kakak kan Chacha namanya, bukan Nina", protes ponakan saya. Kakak saya pun tertawa mendengar perkataan anaknya itu.
Saya pun yang mendengar dari ruang keluarga hanya bisa nyengir sambil berkata dalam hati, "apakah ini hasil ajaran saya ya hahahaha". Kemudian ponakan saya, si Chacha itu bilang, "Ayah, kakak dinyanyiin lagu semut iyeng ya". Kakak saya kayaknya bingung, "Semut iyeng apaan kak? Ayah nggak ngerti, lagu apa itu?". "Itu lagu yang dinyanyiin Om Alex buat dedek, Kakak kemarin denger."
Saya menyahut dari ruang keluarga, "Itu loh Mas, semut ireng, lagunya Mbah Kung jaman kita kecil". "Owh iya itu ya, makasih ya". Kemudian kakak saya pun mulai menyanyikan lagu semut iyeng eh semut ireng itu untuk anaknya, dan si Chacha akhirnya terlelap.
Powered by @KoplakYoBand
Edisi Djadoel Yo Band