Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Malam Menjemukan

20 September 2018   13:41 Diperbarui: 20 September 2018   13:48 379 11

Ini malam sangat menjemukan
Angin mati berdiri
Pohonan kaku
Senyap embun di pelataran daun.

Dari hamparan malam yang dingin
Jiwaku yang rapuh
Mengapai surga-Mu.
Aku ingin tidur sejenak
Di dalam jubah putih hangat-Mu
Yang mengadung mimpi
Dan harapan pasti.

Ketika angin beriup
Menyibak rambut-Mu yang tergerai panjang
Aku akan berbisik di telinga-Mu
Bertanya yang belum kupahami
Tentang insan yang berjubah seperti-Mu
Apakah benar meraka wakil-Mu?

Sedang pada waktu sekarang
Aku tak pernah menemukan darah-Mu
Juga nafas yang seperti-Mu
Di antara meraka.

Aku juga akan mengadu
Di depan mulut-Mu
Bahwa jubah seperti yang Kau kenakan
Sekarang banyak di pasar loak
Diperjual belikan sangat murah
Apakah aku boleh memakainya?

Tapi Engkau malah mengucapkan selamat malam
Dan kunang-kunang berkerlap-kerlip
Berhamburan dari mulut-Mu.
Kau angkat tinggi-tinggi
Tangan-Mu yang bercahaya putih
Kemudian menaiki rembulan
Dan pergi dengan tersenyum
Meninggalkan tanya yang belum terjawab.


Malang, 20 September 2018

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun