Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Protesku Mati

6 September 2018   10:37 Diperbarui: 6 September 2018   11:20 328 12

Mati adalah aku
Sudah biasa mati, berulang kali
Ditikam serdadu politik masa kini

Hariku mengersang. Waktu-waktu jahat
Anjin bermata maling menunggu saat
Burung pemakan bangkai bertengger di atap rumah
Diam mengintai mayatku

Mati adalah aku
Sudah biasa mati, berulang kali
Dilindas mobil-mobil mewah di jalan tol
Tersungkur roda pesawat di bandara-bandara
Tenggelam kemudian mengapung di dermaga-dermaga
Kadang dimakan ikan di bendungan kali

Tak ada yang peduli
Buta mata tuli daun telinga hati

Mati adalah aku
Sudah biasa mati, berulang kali
Protes-protesku hanya menjadi mayat
Berbau busuk
Menusuk hidung Sang Waktu
Kemudian menjadi debu

Tak ada yang peduli
Yang kere memang seharusnya mati
Bila tak mampu membeli mimpi

Malang, 6 September 2018

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun