Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Penjilat Langit

28 September 2017   21:41 Diperbarui: 28 September 2017   21:52 778 8
Di kampung ibuku
di setiap malam
banyak yang mengaku tuhan
tanpa rasa malu
memperkosa rembulan yang sedang bertelanjang
agar gelap membekap
dengan nalarnya yang menyerupai ular
agar kita tersesat
tak mampu melihat kebenaran
kemudian berkuasa atas jiwa kita
dan menjadikannya budak napsu mereka

Simbol-simbol langit
dijadikan alat politik
meraih ambisi
tahta atas dunia
seolah penguasa alam semesta

Meraka pengingkar kebenaran
penyihir yang menghitamkan ayat-ayat langit
dengan tipu dayanya

Tidakkah kau tahu?
sejak awal malam tercipta
muasal mata terlelap
langit menghadirkan bintang
pun rembulan dengan sinarnya
juga kunang-kunang yang berterbangan
menerangi jalan
walau samar terlihat?

Jangan terpedaya kawan

Masih ada nyala lentera
dalam hati kita

Masih ada nurani dalam kalbu
penuntun langkah kita
penerang pikiran kita
walau malam dikuasai mereka

Malang, 25 September 2017

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun