Nama Rustriningsih pun menghiasi hampir seluruh media cetak lokal mapun nasional, media on line, sosial media dan bahkan menjadi bahan diskusi masyarakat di Jawa Tengah, baik di warung kopi, kantor maupun di rumah-rumah. Rasa kecewa pun terus disampaikan lewat telpon, SMS, dan bahkan berdatangan untuk terus menyemangati, memberi dukungan dan bahkan ada juga yang menyesalkan kenapa Rustriningsih tidak menerima pinangan partai-partai menengah.
Banyak pengamat mengatakan bahwa rekomendasi PDI-P yang diturunkan dimenit-menit terakhir adalah ujian loyalitas Rustriningsih terhadap partainya dan sekaligus menghadang agar Rustriningsih tidak maju. Jika ukurannya hanya tidak maju dengan partai lain Rustriningsih tidak lagi diragukan loyalitasnya.
Ternyata tidak berhenti ujian itu. Dan inilah ujian yang paling berat buat Rustriningsih. Setelah dihempaskan, dianggap tidak layak untuk diberi rekomendasi, ternyata dibutuhkan oleh partai yang menghempaskannya untuk memenangkan calon yang dianggap lebih layak. Ironis memang.
Rustriningsih dengan tegas menyatakan tidak.
“Sehubungan dengan gencarnya pertanyaan yang saya terima, yang menanyakan kepada diri saya; Soal Siapa yang akan saya Dukung dalam Pilgub Jateng nanti Untuk itu perlu dijelaskan hal-hal penting dan prinsip, agar seluruh masyarakat mendapatkan informasi yang jelas tentang sikap saya, dengan harapan masyarakat tidak dibikin bingung oleh berbagai informasi tidak benar yang banyak beredar.