“Kenapa kamu mau (baca: bercita-cita) jadi warga Malaysia?”tanyaku, sekaligus untuk mengusir tanda tanya di benak.
“Enak, Pak,” jawabnya singkat.
“Enak bagaimana?”
“Iya, menjadi warga Malaysia itu enak. Pengangguran saja dapat gaji. Untuk kerja pun mudah,” mulut Talia dengan cekatan mengeluarkan beberapa kalimat sebagai jawaban (Padlil Syah: 65).