sebab terlalu banyak luka yang menganga di tubuhku
sebab waktu telah menyumbat aortaku
dan jatuh tepat dalam mimpi silam yang sia-sia
untuk memaknai hidup dan diri sendiri
ini hari air mataku sudah kering untuk sekedar menangis untukmu
sebab anak-anak jalanan telah berani main-main dengan tangannya sendiri di atas trotoar
sebab buruh-buruh kasar telah berani main-main dengan matahari di atas dukanya sendiri
sebab anak-anak muda menjelma tua karena bingung dengan masa mudanya
ini hari telingaku tuli untuk sekedar mendengar lirih lagumu
sebab ada lagi yang saling meneriaki dengan dalih kebenaran
sebab ada lagi yang saling berbisik di belakang meja atas nama kekeluargaan
sebab ada lagi yang menangis atas nama kebenaran dan kekeluargaan
untuk keadilan
ini hari mataku hampir buta untuk menatapmu
sebab ada lagi yang lari menghindar dari belati
sebab ada lagi yang saling membunuh dengan pedang yang sama
sebab ada lagi yang menggali kuburan sendiri
tanpa pahatan nama pada nisannya
sungguh pun aku ingin melerai keadaan
bisakah hanya dengan tangan sendiri?