Benar anggapku
Kunang-kunang tak pernah hilang di bayanganmu
Membawa tanda tanya
Tentang bagaimana seharusnya inginku
Buktinya ;
Kalimat tanya terus menghujan di bibirmu
Bagai tasbih yang diucapkan
Kala Tuhan telah bosan dengan dosa kita
"Di mana kau inginkan aku, sahyul"
Itukan yang terus kau ucapkan
Di kereta saat perjalanan pulang
Sebenarnya aku tak pernah meminta lebih
Desol
Aku hanya bermaksud
Kau yang telah melumat neraka di bibirku
Tetap tinggal di bumi
Semata-mata untuk mencemburui pelangi
Sebab di langit
Keindahan surga sudah tersedia
Kemudian di bumi biar kamu saja yang menjadi indahnya