Atap-atapnya saling menggunjing satu sama lain
Perihal lampu yang telah lama sekali padam
Semua atap di rumah itu
Marah-marah
Karena ia ingin segera bercinta
Tapi belum terlaksana
Hanya. Akibat lampu yang tak menyala
Tibalah atap tersungkur malu
Di depan cahaya lilin
Yang tetap teguh bersinar
Walau sendiri
Anggap lilin itu
Buat apa takut pada gelap
Jika seonggok cahaya saja
Bisa menerangi gubuk kecil
Sang pengemis tua