"Ya Tuhan, jangan lelapkan aku
Sebelum aku bermimpi indah
Dan jangan bangun aku
Sebelum tiba pagi yang cerah."
Sebagai pengantarnya
Kutulis puisi
Tentang angin yang berhembus
Tengah malam kemarin
Ia mengintip dari balik jendela
Saat aku mencecap rindu di malam buta
Aku tak takut dengan dirinya ataupun gelapnya
Yang kurisaukan hanyalah
Bagaimana bila aku bernasib sama
Hanya bisa memandang dari balik jendela
Riuh pesta orang-orang atas nama cinta
Ah, sudahlah
Setidaknya aku telah berdoa
Untuk bermimpi indah
Dan menemui pagi yang cerah
Tinggal Tuhan yang akan mengabulkannya