Ia begitu bercahaya
Menerangi segala hamparan dunia
Tak pelak bila semua jiwa makhluk
Bangun pada saat itu
Kata Kakekku
Ia tak tak selamanya begitu cucuku
Pada waktu maghrib
Ia akan tenggelam
Bersama pancaran yang telah ia ciptakan
Jadi untuk apa bercahaya kakekku
Bila pada akhirnya tenggelam juga
Engkau belum mengerti
Karena saat ini engkau belum bisa menerangi
Kata kakekku menepuk pundakku
Sebentar lagi kita menikmati malam
Nyenyaknya tidur bisa kita rasakan
Itu semua
Bukan karena khayalan
Tetapi sepeninggal matahari terbenam