Tidak pula memucat
Seperti pucat para jomblo
Di malam minggu
Jika engkau hadir kala itu
Kau pasti tahu
Sebenarnya aku juga terlambat
Melihat langit rabiul awwal
Akan tetapi, dari keterlambatan itu
Hujan langitnya terpeleset jatuh
Di atas kepalaku
Meresap ke akar-akar rambutku
Mengalir keluar dari kelopak mataku
Tak mampu menahannya
Karena semua itu lahir
Dari air mata cinta
Cinta akan Sang Pembawa rahmat
Cinta akan Sang Kekasih semesta
Cinta akan Sang Pencinta
Kisah hujan rabiul awwal
Adalah cerita yang permulaannya dari cinta
Pertengahannya dari cinta
Akhirnya dari cinta
Tapi, kurasa tak pernah ada akhirnya