Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Merdunya Nyanyian Pagar

18 September 2016   19:25 Diperbarui: 18 September 2016   19:33 63 2
Jam sepuluh mendekatiku
Mengajakku untuk cepat-cepat pergi sekolah
Kelasku diisi bergantian
Karena tak cukup ruangan
Bisa jadi tukang bakso pun datang bergantian

Seragam kusut tak masalah
Karena Ibu tak pernah menyetrika
Sekaligus tak punya
Asalkan kecup Ibu bagai bunga
Telah tertempel di dahiku sebelum ke Sekolah

Melewati lorong-lorong kota
Samping kos mahasiswa dan janda-janda
Ada juga diantaranya
Rumah besar orang kaya
Mempunyai pagar tinggi dari baja

Tampaknya sangat mengkilap
Maklum orang kaya
Aku membunyikannya dengan ranting kayu
Namun, sang pemilik rumah marah
"Hei, jangan sentuh itu Nak, jika pagarku lecet kamu pasti tak bisa menggantinya," katanya
Kupikir orang kaya hidupnya bahagia
Ternyata Beliau juga buta matanya
Mata hatinya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun