Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Istirahatlah Suamiku

27 Mei 2016   16:58 Diperbarui: 27 Mei 2016   17:04 244 2
Sebelum cahaya pagi menerangi dunia ini
engkau pergi
dengan segelas kopi hitam yang kubuat sendiri

dan engkau tinggalkan
bekas ciuman di kening anakmu
yang masih tertudir pulas

sekilas, engkau sepeti pelangi, suamiku
yang datang ketik hujan
dan pergi ketika keindahan masih merindukan hadirmu
menjual krupuk keliling
itulah pilihanmu
menafkahiku dan anak kita
kutak peduli itu
karena senyum yang tak pernah pudar di wajahmu
menafkahi batinku, suamiku

gema adzan maghrib memanggil
engkau pulang
dengan kain basah melilit lehermu
nampak, keringatmu masih jelas di kain itu
"yang penting halal"
sambutmu ketika aku bersedih melihatmu

selang beberapa lama
engkau pergi lagi
dengan langkah yang lain
menjadi tukang ojek
depan lampu merah
samping rumah sakit
belakang pos polisi

bunyi detak jarum jam dinding
dihitung anak kita
"sebentar lagi Ayah pulang kan bu"
kata anak kita merobek kantung air mataku
"iya nak, Ayah pasti pulang"
jawabku mencoba merajut gelisah anak kita

sampai mata anak kita terpejam
barulah engkau datang, suamiku
seperti biasa, ketika engkau
datang
tanganmu gemetar
telingamu berdengung
bibirmu senyap
kumohon istirahatlah suamiku
janganlah engkau menyiksa dirimu
sampai air matamu dan biji keringatmu tak kukenal lagi sekarang

"hahaha..., Istriku ingatlah kemudahan datang beriringan dengan kesulitan, bagai siang dan malam"
cetusmu menyentuh bibirku
"Tapi...,"
"berhentilah, ambilkan aku cepat segelas kopi hitam"
di malam yang hening kita tenggelam dalam aroma kopi yang kuat, suamiku
sekuat dirimu...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun