yang menurutmu
tak layah menghiasi ususmu
engkau serap manisnya
memutihkan gigimu
engkau nikmati rasa pertamanya
memerahkan lidahmu
engkau buka pembukusnya
menambah sampah di pinggiran terasmu
kemudian mebuangnya
bagai permen karet
yang dibuang di atas tanah berdebu
cintaku tak masalah
di buang seperti itu
karena di antara tanah berdebu
masih ada tanaman liar
yang memberi bahagia
lewat pucuk-pucuk hijaunya
namun, ingatlah
cintaku permen karet
lidahmu telah mencobanya
jika engkau kembali
memakan permen
engkau akan teringat
tentang manisnya
permen karet cintaku
tak seperti permen yang lain
ingatlah...