Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Kepada Airlangga Hartarto, Tony Blair Optimistis Indonesia Jadi Pusat Pertumbuhan Asia Tenggara dan Dunia

22 April 2024   16:33 Diperbarui: 22 April 2024   16:33 91 0
Dalam diskusinya bersama Menteri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan  Mantan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007,  Tony Blair di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (19/04) tercetus satu pernyataan tentang posisi strategis Asia Tenggara di tengah percaturan geopolitik global. Sosok bergelar The Right Honourable itu menyebut kawasan silang Asia Tenggara selain strategis, juga diyakininya akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Ucapan tersebut terlontas dalam diskusinya dengan Airlangga Hartarto yang menyinggung banyak isu , mulai dari iknlusi keuangan, situasi global terkini, hinga transisi energi di Indonesia.

Dikatakan oleh Blair jika dirinya mengharapkan siituasi panas geopolitik yang saat ini terjadi berbagai zona tak terus berlanjut, karena hal demikian akan sangat berdampak buruk kepada ekonomi global. Beruntungnya, Asia Tenggara yang secara zonasi relatif jauh dari pusat konflik, situasinya masih dalam kendali dan pengaruhnya tidak terasa. Sehingga dirinya optimistis Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ini akan mengambil posisi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di masa datang.

Pandangan tersebut sejatinya sudah ada dalam benak pengambil kebijakan Indonesia. Pandangan yang kemudian diterjemahkan dalam sejumlah kebijakan yang beberapa diantaranya sudah mulai menunjukkan hasil, utamanya pada aspek aspek inklusi keuangan dan target kedepannya. "Tingkat inklusi keuangan Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2023 tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7%. Selanjutnya Indonesia menetapkan target inklusi finansial sebesar 90% pada tahun 2024," jelas Menko Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu.

Capaian tersebut mendapat apreiasi Tony Blair dan menyebut bahwa dirinya sepakat jika digitalisasi merupakan strategi yang paling tepat untuk mendorong keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkeadilan dan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, dalam langkah berikut yang hendak diambil bersamaaan dengan  dukungan Tony Blair Institute (TBI) kepada Pemerintah Indonesia, pihaknya ingin  Indonesia sebagai model acuan pertumbuhan ekonomi inklusif yang sukses di beberapa kawasan. "Kami bersedia berbagi pengalaman untuk membantu Pemerintah Indonesia guna meningkatkan pertumbuhan yang positif pada aspek digitalisasi, inklusi keuangan, dan transisi energi," ungkap Sir. Tony Blair.

Terkait isu transisi energi, Menko Airlangga menjelaskan beberapa komitmen kerja sama pendanaan yang telah dilakukan bersama negara-negara mitra, seperti Asia Zero Emission Community (AZEC), Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII), sampai dengan rencana investasi Masdar atas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang memliki kapasitas 1,2 GW.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun