Pertama, tiga partai pendukung Prabowo memiliki keinginan untuk mengajukan calon wakil presiden dari lingkup mereka sendiri. Hal ini dapat menimbulkan potensi perpecahan dan perselisihan internal dalam koalisi. Dengan menggandeng Airlangga Hartarto, seorang tokoh yang dikenal dengan kemampuannya membangun hubungan yang harmonis, Prabowo dapat menghindari konflik yang merugikan dan menjaga keutuhan koalisi sekaligus mengurai kerumitan yang akan muncul dalam kubu koalisi.
Secara pandangan urusan pemerintahan, pengalaman adalah hal yang tidak dapat diabaikan. Airlangga Hartarto memiliki rekam jejak yang kaya dalam dunia politik dan pemerintahan. Sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dia telah terlibat dalam pengambilan keputusan strategis dan mengelola ekonomi nasional. Keahliannya dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial dapat menjadi aset penting bagi pemerintahan Prabowo.
Tak Cuma punya kekuatan dalam manajerial pemerintahan maupun visi kuat dalam program kerja. Dukungan solid juga menjadi isu yang tak kalah krusial dan di sini partai Golkar dengan basis massa yang kuat dan telah terbukti dalam berbagai pertarungan Pemilu di masa lalu. Dukungan dari partai ini dapat memberikan modal signifikan bagi pasangan Prabowo-Airlangga untuk meraih suara dari berbagai segmen masyarakat. Apalagi sebagai salah satu partai terbesar Indonesia, partai berlambang pohon beringin  ini telah punya sejarah panjang, dengan basis masa tersebar di seluruh penjuru negeri dan beragam kalangan masyarakat. Dengan menggandeng calon wakil presiden dari Partai Golkar, Prabowo dapat memastikan bahwa basis massa solid ini akan memberikan dukungan yang kuat dan terkoordinasi. Oleh karena itu bukti sebagai partai yang mampu bertahan dalam berbagai pertarungan Pemilu dan  mempertahankan kursi dan meraih suara secara konsisten memberikan indikasi bahwa Partai Golkar memiliki daya tahan yang kuat dalam arena politik Indonesia. Ini dapat memberikan kepastian bagi pasangan Prabowo-Airlangga untuk menghadapi pertarungan Pemilu dengan optimisme.