Â
Rilis terakhir BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan kesesuain dengan perkiraan serta konsensus banyak pihak atas pertumbuhan positif ekonomi dalam negeri. Perkiraan yang secara langsung memperlihatkan kuatnta daya tahan Indonesia di tengah kondisi global yang terus mengalami perlambatan yang ditandai dengan tren menurunnya komoditas ekspor utama. Di tengah situasi kurang menggembirakan tersebut pertumbuhan ekonomi pada kuartal dua tahun ini bertahan dengan capaian pertumbuhan positif di angka 5,17% (tahunan) atau 3,86% (bulanan), sekaligus mengakumulasikan pertumbuhan pada semester pertama 2023 menjadi 5,11% (akumulasi).
Hasil tersebut secara langsung menandai raihan pertumbuhan konsisten di atas lima persen dalam tujuh kuartal berturut-turut. Di luar fakta pendukung lain yang menetapkan bahwa kembalinya Indonesia masuk sebagai negara berpenghasilan menengah  atas sebagaimana yang diklasifikasikan ulang oleh Bank Dunia pada Juli 2023 lalu.
KEMBALI KE ARTIKEL