Upaya itu menjadi satu dari sejumlah tujuan penyelenggaraan G20 Sustainable Vegetable Oils Conference (G20 SVOC) di Nusa Dua Bali, Kamis (13/10/2022). Sebuah pertemuan yang yang diharapkan menjadi forum dialog terbuka dalam perumusan strategi dalam menghadapi tantangan rantai pasok minyak nabati global. Konferensi yang diselerenggarakan sebagai bagian dari rangkaian ajang KTT G20 tersebut menjadi kian strategis, karena minyak sawit telah terbukti menjadi minyak nabati paling efisien serta menjadi jawaban terhadap berbagai kritik terkait industri dan lingkungan yang masih terjadi hingga saat ini.
Seperti dikatakan Menko Perekonomia Airlangga Hartarto, kemampuan  industri ini dalam menyerap  17 juta pekerja  dan mendorong perbaikan ekonomi keluarga di sertga efisiensi penggunaan lahannya membuat sawit ikut secara signifikan mendorong pencapaian SDGs.  Karena  secara faktual, itu  terlihat perkebunan kelapa sawit mampu menyerap 64,5 ton CO2 per hektar per tahun dan dapat menghasilkan 18,7 ton oksigen per hektar per tahun.  Industri kelapa sawit Indonesia disebut turut mendorong program SDGs karena industri ini berpusat kepada rakyat, sebagaimana yang telah menjadi prioritas pemerintah selama ini.Â