Dari perjalanan lebih dari 3/4 abad kemerdekaan tersebut, serta peta jalan dari "jembatan emas" sebagaimana yang dinarasikan dalam pembukaan Undang-Undang itu, muncul refleksi sekaligus pertanyaan, sudah sejauh mana atau sudah seberapa banyak yang berhasil dicapai bangsa ini? Karena dengan kekayaan luar alam yang luar biasa, potensi darat dan laut yang belum sepenuhnya tergarap alih-alih merasakan kemakmuran, namun yang muncul lebih banyak adalah rasa kecewa, karena yang mengemuka lebih banyak kisah nelangsa. Meski hal demikian lebih kepada masalah cara pandang,  karena di luar persoalan-persoalan yang ada tersebut, kemampuan bertahan sebagai sebuah bangsa dengan kompleksitas manusia, masalah, budaya, agama dan kondisi geografis yang diakui sangat beragam, mempertahankan Indonesia sebagai sebuah kesatuan adalah dengan ragam masalah tersebut adalah  juga sebuah prestasi.Â