Dijelaskan dalam APBN 2022 yang mengambil tema Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural tersebut, anggaran ditetapkan mencapai Rp76,9 triliun. Semuanya terarah untuk sejumlah program yang terdiri dari, peningkatan keterjangkauan dan kecukupan pangan penuh gizi, beragam, serta berkualitas. Untuk peningkatan produktivitas serta peningkatan pendapatan petani dan nelayan yang antara lain melalui  dorongan untuk mekanisasi dan penggunaan teknologi. Ada juga untuk Diversifikasi pangan dan kualitas gizi. Serta Perbaikan iklim usaha dan daya saing maupun untuk penguatan sistem pangan berkelanjutan.
"Kita mengambil langkah ini karena pertanian menjadi salah satu yang tetap resilient di tengah pandemi, mampu tumbuh di situasi pandemi, bahkan berkontribusi kepada ekspor", kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjadi pembicara via zoom  dalam Kongres 9 Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) yang berlangsung di Kalimantan Tengah, Selasa, (30/11/2021).
Untuk itu, Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut mengutarakan, Pemerintah melakukan berbagai upaya menjaga ketahanan pangan tersebut melalui empat strategi. Pertama, peningkatan keterjangkauan akses pangan masyarakat melalui pemanfaatan digitalisasi pasar yang bekerjasama dengan BUMN dalam  sistem distribusi lintas antara daerah surplus dengan yang defisit.Â