"Jinan, lihat sini!" Seru Arbi.
perempuan yang sedari tadi melamun selepas acara wisuda itu tersadar dan membalikkan tubuhnya ke arah Arbi. ia tersenyum saat pria itu memberikan aba-aba hitungan.
"Satu, dua, tiga.. say buncis!"
Jinan tersenyum lebar dan potretnya yang cantik itu pun berhasil terabadikan.
kurang lebih kejadian itu sudah 6 tahun berlalu. Jinan mengelus figura ditangannya kemudian menaruh kembali di atas nakas. "Gak berasa ya, Bi... Kamu pergi udah selama ini." Jinan tersenyum perih, sebisa mungkin menahan tangisnya.
Sahabat sekaligus cinta pertamanya itu pergi tuk selamanya tak lama setelah mereka mengabadikan momen kelulusan. Arbi beserta Ayah dan Ibunya mengalami kecelakaan beruntun yang menewaskan mereka di tempat.
"Sekarang izinin aku untuk pergi juga ya, Bi. Kita bertemu lagi disana..."
END