Hal tersebut disampaikan Fachri melalui rilisnya hari ini, pasca pelaksanaan Rakor Program Inovasi Desa Tahap II di Provinsi Bali sejak  Kamis, 31 Oktober 2019.
Fahri yang mendapatkan gelar "Nyoman Balik" juga mengakui keberhasilan program tersebut tak luput dari peran aktif  pendamping desa melakukan fasilitasi Desa dalam konteks penggunaan Dana Desa.