Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Menumbuhkan Nasionalisme Lewat Film

5 Desember 2011   08:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:48 78 0
Film yang terakhir gw tonton kemaren, Garuda di Dadaku 2. Walapun cuma sneak preview yang dihadiri orang yang jumlahnya tidak sampai setengah dari jumlah kursi yang ada, tapi tetap membuat gw dan keponakan gw bangga. Karena ini FILM INDONESIA!

Masih dengan tokoh utama yang sama, Bayu yg sekarang sudah duduk di bangku SMP. Menjadi kapten dan striker andalan Timnas U-15. yang terus disupport oleh sahabat nya Heri dan supir Heri, Bang Dudung. Di sini gw ga akan menceritakan bagaimana jalan cerita dari film ini. Tapi lebih ke akting pemain dan moral dari cerita di film ini.

Dan yang perlu gw acungi 4 jempol di film ini adalah Rio Dewanto, yang berperan sebagai Pak Wisnu, pelatih Timnas U-15 ini. Sosok pelatih yang tidak hanya diidolakan di film, tapi juga bisa menjadi panutan kita semua di kehidupan nyata. Emosi yg dikeluarkan secara total oleh Rio, sangat cocok dengan pembawaan Pak Wisnu itu sendiri. Dan kelak di kehidupan nyata, kita juga bisa mempunyai sosok pelatih seperti ini.

Sebagai sutradara, Rudi Soejarwo sudah tidak bisa dipungkiri lagi tentang keahlian meramu sebuah film biasa menjadi film yang berkualitas. Dia bahkan sukses membuat mata gw berkaca-kaca di beberapa scene. Pemilihan lokasi untuk tempat latihan timnas yang seperti di bebukitan itu membuat gw berdecak kagum dan berpikir, dimana ya itu kira-kira?

Dan akhirnya, moral dari cerita itu, menumbuhkan rasa percaya diri ke anak-anak. Setelah nyaris kalah di semifinal dan dicopotnya ban kapten dari Bayu. Dia bahkan tidak mengharapkan timnya menang manakala tim nya tersebut bertanding di Final. Oleh karena itu, sangat amat disarankan untuk para orangtua membawa anak-anaknya untuk menyaksikan Garuda di Dadaku ini. Persembahan dari Indika Production ini memang pantas diberi rating 7/10

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun