Di sebuah istana tinggallah seorang putri yang baik hatinya. Karena kebaikan hatinya, ia sangat disayang oleh semua orang. Ia juga ramah, rendah hati, dan senang menolong siapa saja yang butuh pertolongannya. Meskipun ia menjadi putri seorang raja, namun ia tidaklah malas melakukan segala sesuatu yang dapat ia lakukan sendiri. Misalnya memasak, menyapu, membersihkan kamarnya, bahkan sang putri seringkali membantu para pelayan istana menyiapkan makan malam sang raja. Oleh karena sikap dan perilakunya yang sedemikian rupa, maka sang putri disayangsemua orang.
Hingga pada suatu ketika, sang raja menyunting seorang permaisuri baru dan membawanya ke istana dimana tuan putri berada. Oya, nama tuan putri itu adalah putri Pink-Pink. Ibu dari putri Pink-Pink telah lama meninggal dunia. Namun sayang sekali, ternyata permaisuri baru itu sikapnya sangat angkuh, sombong, dan kejam. Sejak saat itulah putri Pink-Pink hidup penuh derita. Permaisuri baru yang kejam sangat benci pada putri Pink-pink. Bahkan ia berencana untuk membunuh putri Pink-Pink.
Pada suatu hari sang raja sedang pergi ke luar istana untuk berkunjung ke istana tetangga negeri sebelah selama 3 bulan. Permaisuri pun menggunakan kesempatan itu untuk melakukan niatnya, yaitu menyingkirkan tuan putri dari istananya. Secara diam-diam ia memanggil pengawal setianya.
“Pengawal, kemarilah engkau?!.”
“Ada apa meses nyonya permaisuri, memanggil hamba?.”
“Coba katakan siapakah wanita ter-elok dan rupawan di negeri ini?.”
“Tuanku meses nyonya permaisuri sangat cantik! Namun….”
“Namun apa?! Ayo katakan!.”
“Putri Pink-pink masih jauh lebih cantik?!.”
“What?! Oh, tidakkk….?! Tidak mungkin!.”
“Pengawal, kau harus membunuh putri Pink-Pink sekarang juga!.”
“To kill her?”
“Yes! You must be kill her?! Lets go!”
“Oh, my God….”
“Bawa dia ke hutan dan habisi segera! Jangan lupa bawa jari-jari tangannya?!.”
Tanpa banyak bicara sang pengawal segera berlalu dan mencari putri pink-Pink. Lantas diajaknya tuan putri yang baik hatinya itu ke tengah hutan. Saat hari mulai gelap, sang pengawal bersiap-siap hendak membunuh tuan putri. Namun ia merasa tidak tega, sebab sang pengawal itu pun sesungguhnya menyayangi sang putri. Ia teringat ketika ia lapar di perjalanan, sang putri rela memberikan bekalnya untuk sang pengawal.
“Putri, maafkan hamba… aku harus pergi meninggalkanmu disini,”kata pengawal dalam hati. Pengawal pun berbohong pada sang putri, bahwa ia hendak mencari air untuk minum sebab air minum habis. Sang putri pun mengijinkannya mencari air minum dan memintanya agar ia segera kembali. Namun hingga malam gelap menjelang, sang pengawal pun tiada tampak. Sang putri merasa takut sendirian di hutan. Beberapa ekor kunang-kunang datang menghampirinya dan berkata,”jangan takut putri…kami akan menemanimu.”
(Foto doc. pribadi kunang-kunang datang)
Keesokan paginya, putri Pink-Pink berjalan menyusuri hutan hingga tibalah ia di sebuah desa bernama desa Dadapan. Ia bertemu dengan seorang wanita tua bernama mbok rondo Dadapan. Oleh mbok Rondo putri Pink-Pink dibawa pulang ke rumahnya dan dijadikan sebagai anaknya. Di rumah mbok rondo, ternyata ada tujuh orang anak perempuannya yang lain. Mbok rondo memperkenalkan nama anaknya satu-persatu pada putri Pink-Pink.
“Ini anak-anak mbok, kenalkan ya…”
“Anak pertama bernama Kleting Red-Red, anak ke-2 bernama KletingYellow, anak ke-3 bernama Kleting Green-Green, anak ke-4 bernama Kleting Blue-Blue, anak ke-5 bernama Kleting Orange, anak ke-6 bernama Kleting Brown Sugar, dan anak ke-7 bernama Kleting Litha Oyoshi.
“Lho, kok namanya beda sendiri mbok?.”
“Iya, saya nemu di Jepang ketika sakura rontok!.”
“Ohhh….”.
“Kamu anak mbok yang ke-8 dan mbok kasih nama Kleting Pink-Pink.”
“Are you agree?.”
“Fokelah mbok, oye!.”
Tanpa ada kendala, Kleting Pink-Pink dapat segera menyesuaikan diri dengan saudara-saudaranya. Karena ia rajin bekerja, Kleting Pink-Pink sangatlah disayang oleh mbok rondo. Sehingga terkadang saudara-saudaranya yang lain menjadi marah dan iri. Hanya dengan Oyoshilah Kleting Pink-Pink menceritakan kesedihan hatinya dan mengatakan siapa jati dirinya yang sesungguhnya.
“Waaa….kamu tuan putri ya?! teriak Oyoshi.”
“Keep silent Oyoshi…”
“Ups!.”
“Pantas saja aku melihatmu sangat berbeda Pink-pink…”
“Kata mbok rondo kamu berasal dari negeri sakura ya? kenapa bisa nyasar seperti aku? Tanya putri Pink-Pink pada Oyoshi.
“Lah wong itu lho… aku kan lahir ketika sakura rontok tertiup angin kencang. Lalu angin membawaku terbang ke desa ini. Dan mbok rondo menemukan kalung bertuliskan namaku Litha Oyoshi dengan gambar bunga sakura.”
“Hiks…hiks… sedih ya?”
Oyoshi dan Pink-Pink menangis berpelukan. Berpelukannnn…..
Bagaimanakah keadaan di istana? kabar hilangnya putri Pink-Pink, membuat seisi istana dan seluruh negeri berduka-cita. Namun ratu jahat itu sangat senang hatinya, ketika ia mendengar dari pengawalnya bahwa putri Pink-Pink telah dibunuh.
“Hahahaha… akulah ratu tercantik sejagat!.”
Sang ratu tertawa kegirangan, ia menari, bernyanyi, dan berputar-putar hingga pusing tujuh keliling. Lalu ia pun duduk memandang sebuah kaca dalam kamarnya. Ternyata sang ratu jahat itu adalah seorang tukang sihir. Ia mempunyai sebuah kaca spion (kagak tahu spion mobil, atau spion motor tetangga gue yang ilang tempo hari siapa yang nyuri ya?). Pasti dia deh, pencurinya?!.
“Spion…spion… in the wall, siapakah wanita very beautiful in the world?.”
Spion berkata,”sang ratu sangatlah cantik. Namun putri Pink-Pink lebih cantik darimu…”.
“Tidakkkk…..?! Nooooo…..?!.”
“Haduh! NO-nya jangan panjang-panjang! Lalat bisa masuk tahu!?.”
Prang! sang ratu membanting spionnya. Dengan kekuatan sihirnya ia melihat dimana putri berada. Ratu merasa geram melihat Pink-Pink masih hidup di sebuah desa. Dengan segala akal licik, ratu pergi menuju desa Dadapan dan lewat ke-6 orang anak mbok rondo yang iri pada kecantikkan dan kebaikan hati Pink-Pink, permaisuri memberikan racun mematikan pada sebuah kue kotak kesukaan putri Pink-Pink. Ke-6 anak mbok rondo pun membujuk agar Pink-Pink memakan kue itu semuanya.
Tanpa rasa curiga, Pink-Pink memakan sepotong kue yang terlihat sangat lezat itu. Tak lupa ia menawari saudara-saudaranya agar mencicipi kue tersebut. Namun ke-6 anak mbok rondo menolaknya dengan alasan meraka sudah makan dan kenyang.
“Kue ini kami berikan hanya untukmu Pink-Pink.”
“Maafkan kami, selama ini kami berlaku jahat padamu,”kata ke-6 anak mbok rondo pada Pink-Pink.” Pada saat itu datanglah Oyoshi, Pink-Pink pun menawarkan kue itu pada Oyoshi. Karena lapar Oyoshi pun melahap kue itu dengan cekatan. Hap!.
“Wah, enak sekali kuenya…” Nyam…nyam…. Beberapa potong kue pun habis dimakan oleh Oyoshi.
(Foto doc. pribadi Kue Enakkk)
Anak-anak mbok rondo saling berpandangan. Mereka pun berbisik-bisik,”celakalah kalo Oyoshi mati!. Ditambah Pink-Pink juga mati.” Olala… apa yang terjadi kemudian? Pink-Pink pingsan tak sadarkan diri. Bagaimana dengan Oyoshi? Sejam, dua jam… Oyoshi tidak mempan oleh racun itu. Sementara mbok rondo Dadapan sudah ribut dan memarahi ke-6 anaknya karena memberi makanan Pink-Pink sembarangan. Mbok rondo memukul satu-persatu anaknya.
“Pink-Pink bangun nak,”kata mbok rondo khawatir.”
“Iya, ayo bangun! teriak Oyoshi.”
Hingga berhari-hari Pink-Pink tak sadarkan diri. Oyoshi pun bersedih, begitu juga mbok rondo.
Hingga di suatu siang hari, ada seorang pemuda bertamu ke rumah mbok rondo. Ia sangat gagah dan tampan parasnya. Mbok rondo mempersilahkannya masuk ke dalam rumah dan menjamunya makan. Siapakah pemuda itu? Ternyata ia adalah seorang pangeran yang menyamar sebagai pengembara. Ke-6 anak mbok rondo, meminta mbok rondo untuk membujuk pemuda itu tinggal di rumahnya. Sang pangeran pun menerima tawaran mbok rondo.
(Foto doc.pribadi Pangeran Andi- Andi Law & mbok Rondo)
“Baiklah mbok, aku akan tinggal di sini.”
Anak-anak mbok rondo berebut memperkenalkan dirinya satu-persatu. Setelah anak-anaknya selesai memperkenalkan diri, mbok rondo memanggil Oyoshi yang sedang menjaga Pink-Pink di kamar.
“Kemarilah Oyoshi, kenalkan ini saudara barumu.”
“Namaku Oyoshi,”kata Oyoshi memperkenalkan diri.
“Namaku Andi-Andi Law.”
Malam hampir tiba, setelah selesai menikmati makan malam bersama mbok rondo menceritakan tentang Pink-Pink pada Pangeran. Pangeran pun memeriksa keadaan putri Pink-Pink. Pangeran memberi minum sesuatu pada Pink-Pink dan Pink-Pink pun terbangun dari pingsannya. Mbok rondo merasa sangat senang, begitu juga Oyoshi.
“Kakak Pink-Pink, aku senang kakak sudah sehat kembali. Aku pikir, kakak takkan sembuh selamanya.”
“Pink-Pink, kenalkan ini adalah Andi-Andi Lau yang telah menyembuhkanmu,”kata mbok rondo pada Pink-Pink.
“Terima kasih sudah menyembuhkan aku”
“Ya, sama-sama Pink-Pink…. Istirahatlah”.
Hari telah menjelang pagi, putri Pink-pink seperti biasanya segera membantu mbok rondo membersihkan rumah dan memasak. Oyoshi kemana ya? ternyata Oyoshi tengah berjalan-jalan ke tengah hutan. Ia hendak mencari buah apel untuk Pink-Pink. Namun Oyoshi tidak menyadari, ada sepasang mata sedang melihatnya di kejauhan sana. Siapakah pemilik sepasang mata itu?. Ternyata dia adalah penyihir jahat meses nyonya permaisuri. Ia melihat gerak-gerik Oyoshi dengan seksama melalui spion ajaibnya.
“Hm… sepertinya aku kenal bocah itu,”kata penyihir jahat sambil memandang kearah spion ajaibnya dengan seksama.
“Wahai spion ajaibku, siapakah bocah yang sedang mencari buah apel itu?.”
“Ampun meses, bocah itu bernama Oyoshi. Dia adalah seorang putri dari negeri Sakura dan ia adalah putri seorang bangsawan,”jawab spion ajaib.
“Apa katamu?!. Dia dari negeri Sakura?! Rupanya bocah tengik itu masih hidup! Sialan?!.”
Konon menurut cerita, Oyoshi adalah seorang putri bangsawan yang ketika lahir ia diincar oleh seorang penyihir jahat untuk dibunuh. Sebab jika tidak ilmu penyihir jahat itu akan lenyap ketika Sakura berbunga sembilan musim.“Bocah brengsek?! Aku belum dapat membunuhmu saat itu! Sekarang aku akan menghabisimu?!.”
(Foto doc.pribadi musim sakura)
Dengan kekuatan sihirnya meses nyonya permaisuri terbang menuju hutan tempat Oyoshi memetik buah apel. Penyihir jahat itu pun segera berubah ujud menjadi seorang nenek-nenek tua membawa sekeranjang apel beracun. Ia mendekati Oyoshi dan menawarkan apel dalam keranjangnya.
“Apel…siapa mau apel…?! Apel lezat dan segar?!.”
“Hai nenek, banyak sekali apel yang kau bawa itu. Dari tadi aku baru dapat lima buah apel saja,”kata Oyoshi sambil mendekati nenek tua itu.
“Jika kau mau, kau boleh mengambil semua apelku ini.”
“Benarkah nenek?.”
“Ya, aku masih punya sekarung apel merah di rumahku.”
“Terima kasih nenek.”
Penyihir jahat itu pun segera memberikan keranjang apelnya pada Oyoshi. Dalam hati ia bersorak kegirangan.
“Mampus kau bocah tengik! Aku akan melihat kematianmu bersama dengan putri Pink-Pink?!.”
“Ajalmu sudah tiba anak manis! Ha..ha..ha..ha…?!”.
Setelah menerima sekeranjang apel, Oyoshi bergegas pulang. Ia merasa sangat senang dapat membawa oleh-oleh sekeranjang apel untuk mbok rondo dan semua saudara-saudaranya di rumah. Di perjalanan Oyoshi memakan beberapa buah apel yang ada dalam keranjang tersebut.
“Wah, manis sekali buah apel ini!.”
Permaisuri jahat melihat Oyoshi melahap buah apel itu lewat spion ajaibnya.
“Ayo makan… terusss… ayo habiskan?!.”
Oyoshi memakan buah apel yang ke dua, ke tiga…
“Rasa hausku sudah hilang sekarang?! Muach! Benar-benar lezat!?.”
Penyihir jahat tanpa berkedip melihat Oyoshi melahap 3 buah apel itu hingga ludes. Tapi, mengapa Oyoshi tidak mati? Pikir penyihir jahat itu dalam hatinya. Ternyata Oyoshi ketika lahir sudah ditakdirkan kebal terhadap racun dari jenis apapun juga dan jika makanan beracun itu tersentuh oleh jari tangannya maka racunnya akan menjadi tawar.
Melihat Oyoshi masih segar bugar, penyihir jahat itu menjadi marah. Di tengah perjalanan, penyihir jahat mengutus 2 ekor naga untuk memangsa Oyoshi. Namun untunglah ada seorang peri yang baik hatinya, ia pun mengubah naga-naga itu menjadi jinak dan menjadi sahabat Oyoshi. Oyoshi pulang dengan diantar 2 ekor naga. Seisi rumah pun menjadi heboh. Mbok rondo lari ketakutan, begitu juga dengan penghuni rumah seisinya.
“Hey, jangan takut! Naga ini tidak galak?!.”
“Ayo kemari semua saudara-saudaraku.”
Akhirnya seluruh penghuni rumah mendekat dan bermain dengan 2 ekor naga itu. Dan…penyihir jahat pun semakin panas hatinya. Penyihir berjanji untuk memusnahkan Oyoshi di lain waktu.
“Aku akan membunuhmu anak keparat?!.”
Teman-teman penasaran kan?Bagaimana nasib Oyoshi selanjutnya?.Tunggu ya, kehabisan ide nih?!. Jangan lupa tonton filmnya ya….. sebab kisah ini akan diangkat ke layar lebar. Lebarrrr…. Sekali?!. Nontonnya di lapangan aja ya?.....Permisi om… tante… I Will Be Back!?.
Kisah ini DISPONSORI oleh :Ide cerita DIJIPLAK dari:
Ini KOMPASKU Mana KOMPASMUWhite Snow Story
KOMPAS-KOMPASAN kagak BOLEHKisah Kleting Kuning