Seperti hari-hari sebelumnya, langkahnya kian gontai. Satu persatu harapannya gugur laksana dedaunan tertiup topan. Diliriknya map kuning yang sedari tadi dipegangnya. Entah sudah berapa banyak gedung gedung tinggi yang ia sambangi. Diarahkan kakinya yang kurus ke sebuah mushola kecil.Ya, kesanalah ia melangkah untuk melepas lelah juga resah.