Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Artikel Utama

Kecantikan Wanita: Berkah atau Bencana?

2 Mei 2017   20:30 Diperbarui: 3 Mei 2017   10:52 1843 33
Cantik dalam terminologi tulisan ini bukanlah seperti yang ada dalam kalimat, “Wanita cantik itu adalah ibuku” atau “Sayang, kamu cantik sekali”. Pemahaman saya dalam dua kalimat contoh tersebut adalah sangat dimungkinkan bersifat subyektif. Sangat dimungkinkan semua anak akan menilai ibunya adalah wanita yang paling cantik, dan pada kalimat kedua sangat dimungkinkan seorang suami yang mencintai istrinya menilai bahwa istrinya itu cantik. Cantik dalam terminologi tulisan ini adalah sebagaimana orang menilai Angelina Joli itu cantik.  Raisa itu cantik. Jadi, cantik secara fisik dan penilaian itu lepas dari subyektivitas cinta atau adanya hubungan tertentu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun