Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Goresan di Bangku Taman

26 Maret 2011   01:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:26 229 12


Seorang lelaki duduk sendiri saat senja di sebuah taman. Dia mencoba menghangatkan bangku taman yang masih beku. Dahan-dahan meranggas tak berdaun bagai cakar-cakar burung gagak yang legam. Tak ada pipit, tak ada serangga. Hanya ada dingin yang membujur kaku. Sebuah headphones besar membenamkan pikiran-pikiran buruknya. Namun Kina yang bernyanyi dalam kepalanya yang hampa bercerita tentang the scar of love.

Dia memandangi bekas goresan luka di tangan kirinya. Perlahan dengan pisau lipat dia menggores bangku taman. Matanya mengikuti baris-baris kalimat pendek yang ditulisnya:

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun