Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Hongkong Sebagai HUB Bussines untuk Asia Pasifik?

18 Oktober 2013   15:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:22 104 2
Hari ini baca Kompas.com. salah satu Headlinenya adalah. Jokowi marah di Kantor Walikota JakTim. Salah satu pertanyaannya kepada Staff disana Bagaimana kalau saya sebagai Masyarakat mau ngurus TDP. Tanda Daftar Perusahaan. yg berakhir Jokowi melempar sejumlah data marah dan pergi. Munkin karna ketidak jelasan jawaban yang dia terima.

Penulis jadi ingat obrolan dengan tamu yg dari Hongkong, dimana selama 2 hari ini Rabu dan Kamis minggu ini banyak meeting dan kunjungan costumer dengan mereka.  Sewaktu makan siang, entah kenapa penulis jadi nanya, kenapa industri industri Eropa dan USA milih Hongkong sebagai Hub Bussinesnya untuk Asia Pasifik?

Si Mr tersebut menjawab, Sangat mudah mendirikan perusahaan di Hongkong, Over night.. saya membelalakan mata, maksudnya sehari jadi gitu? iya Hongkong sangat mempermudah orang mendirikan perushaan, ada modal, ada ide bisnis, so just Do it, untuk urusan Rekening perusahaan mungkin 1 hari selesai, pokoknya 2 minggu perusahaan bisa beroperasi. Tentu saja segala tetek bengek yang namanya TDP,Domisili, PKP dll semua sangat cepat pengurusannya.

Lalu saya berusaha membandingkan dengan pengalaman sendiri. sewaktu membantu temen yang ingin mulai bisnis. Bagiamana Notarisnya bolak balik ke Kemenkumham, urus TDP ke walikota, domisili, terus  urus pajak, totalnya 3 bulan baru bisa normal berjalan. ada yg bilang sampai 6 bulan.

Satu hal yg membuat saya iri sama Hongkong, untuk masalah barang.  kalo dunia saya adalah Alat Kesehatan.  Mereka tidak memerlukan registrasi utk alat kesehatan.  Diindonesia satu item alat kesehatan proses registrasinya 3 bulan (kalo anda beruntung) ke Kemenkes. jadi setelah mabok dengan mengurus pendirian perusahaan barang yg mau dijualpun juga diregistrasi butuh waktu 3 bulan paling cepat.

Kalo mengimport alat kesehatan tanpa registrasi barang anda tidak akan release dan anda juga harus bayar pajak, dimana kalo barang itu terjual pajak dibebankan kerumah sakit tentu saja yang sakit lah yg menanggung semua itu.  Malah kita dengar, Alat Kesehatan mau dimasukan sebagai barang mewah.  Tidak di Hongkong, Cara Hongkong ini sedang diikuti oleh Malaysia, makanya jika anda berobat ke Malaysia lebih murah. karna anda tidak menanggung beban pajak.

Lalu apa efeknya buat kita sebagai pekerja.  Pekerja di Hongkong punya pilihan  kerja yang banyak dan itu rata2 ke perusahaan besar karena ribuan perusahaan kelas atas tersedia disana, ya itu tadi, perwakilan manufacture besar banyak berada disana. Jika banyak bekerja di perusahaan besar, gaji besar bayar pajak ke pemerintah juga besar kan?

Kita bisa simpulkan, apabila pemerintah mempermudah banyak hal untungnya juga sebenarnya buat pemerintah. tapi karna semua serba ribet. orang malas punya perwakilan disini. bahkan barang mereka hanya sampai singapore. lalu singapore lah yg mengambil keuntungan menjadi distributor regional, ya mereka dapat margin donk padahal barang singgah doang disana, bikin enggak riset juga enggak. Licik kah singapore? tentu tidak,ini juga akibat kebodohan kita. Disingapore kapal dari Eropa merapat, 6 menit barang mereka sudah menjadi invoice . Di Tanjung Priok kapal merapat? bisa sebulan mesti ngantri, berapa biaya gak jelas mereka keluarkan? dalam bisnis semua ingin cepat dan kita belum bisa menjawab ini.  Belum lagi urusan di Bea Cukai. kita gak tahu apakah pemerintah kita sangat concern ttg hal ini. Lama lama kita memang bakal jadi penonton doank.

Mungkin Jokowi perlu lebih sering marah.....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun