Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga Pilihan

Balada Milan: Berardi 4, Milan 3, Efek Domino Hemat

13 Januari 2014   12:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52 131 1

Balada Milan Bag IV

Berardi 4, Milan 3: Efek Domino Hemat

Milan memberi harapan akan terulangnya memori Indah musim lalu sehabis Natal, kala berhasil unggul dua gol dalam waktu singkat saat menghadapi Sassuolo, beberapa jam yang lalu. Apa lacur, Domenico Berardi kesetanan, melakukan comeback dan membuat Sassuolo unggul atas Milan. Dengan mencetak quattrick di papan skor, Berardi seolah seorang diri menghajar Kaka cs. Hilang sudah kesabaran fans Milan. Terkubur sudah harapan akan mengulang memori musim lalu. Milan tak berdaya menghadapi sebuah tim yang sebenarnya sedang berjuang meraih salvalezza, posisi aman di Serie A musim ini.

Well, dimulai dari jalannya pertandingan. Lagi lagi, Bonera menjadi lubuk di lini belakang Milan. Dua gol Berardi diakibatkan ketidakmampuan bek senior ini mengatasi kemampuan Berardi. Berduet dengan Zapata, keduanya kembali kepada kelasnya sebagai pemain medioker. Hmm, tidak afdol menyalahkan keduanya. Justru Allegri yang bertanggung jawab atas hal ini. Alih-alih memainkan Mexes dan Rami, yang menjadi bek timnas Prancis, Alle malah memasang kedua pemain tersebut. Komunikasi buruk di lini belakang oleh keduanya menjadi jalan Sassuolo menghajar Milan. Di lini tengah, “kegilaan” Allegri memasang Nocerino yang flop dalam dua tahun terakhir, dan menduetkannya dengan Cristante yang masih memainkan dua laga Serie-A sepanjang hidupnya berakhir menjadi bencana. Ketika menghadapi lawan yang sedang bangkit, mental keduanya menghadapi tekanan tinggi drop sehingga merusak pola permainan. Allegri berjudi dengan memainkan keduanya, mengabaikan Montolivo.

Ditarik lebih jauh lagi, beberapa pihak berpandangan ini bukan semata kesalahan Allegri. Beberapa berpandangan ini adalah akibat kesalahan gagal mendatangkan pemain berkelas. Sebenarnya, agak klise mengatakan masalah di Milan adalah masalah kurangnya pemain berkelas. Justru yang terlihat saat ini, pemain Milan silih berganti masuk ruang ganti perawatan. Cedera tak bisa dipungkiri sebagai salah satu penyebab Milan sulit konsisten beberapa musim terakhir. Menyalahkan tim medis? Hmm, terlalu naif. Menyalahkan metode latihan? Hmm, berarti kita membenarkan testimoni Alex Pato dan beberapa pemain yang sudah keluar dari Milan, yang menyatakan training di Liga Italia memang berat, tak terkecuali di Milan. Apalagi faktanya Allegri justru mengandalkan pemainnya memiliki fisik prima dan lebih menyukai pemain-pemain seperti ini ketimbang pemain dengan skill intiligensi baik namun tak sepower gelandang badak. Istilah kerennya, Allegri lebih menyukai gelandang kuli air berdasi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun