Kemungkinan pertanyaan yang akan timbul dari kenaikan suku bunga ini :
Apakah tidak akan terjadi PHK massal?
Saya pikir ini pertanyaan yang cukup “lebay” karena bukan berarti hari ini suku bunga naik besok langsung terjadi PHK besar-besaran. Memang peluang untuk itu tetap ada tapi tak kan serta merta seburuk yang kemudian bisa diasumsikan masyarakat pada umumnya.
Apakah tidak akan memperbanyak kredit macet?
Dengan menaikkan suku bunga, justru akan menahan pencairan kredit. Akan memposisikan kehidupan manusia Indonesia pada tingkat sewajarnya mereka, tanpa tertuntut akan kebutuhan yang sebenarnya belum mampu mereka tunaikan hak dan kewajibannya. Ingin punya mobil? Ya ditahan dulu, belum mampu, beli yang mampunya saja dulu seperti motor , atau ditabung , bisa juga dimanfaatkan untuk membuka usaha.
Bagaimana dengan Hiperinflasi?
Masih sangat jauh itu kajiannya. Belum sampai 600, ini juga sangat “lebay” , menakut-nakuti dan tak menghadirkan solusi.
Apa iya dana cadangan Bank Indonesia hanya cukup untuk beberapa bulan ke depan?
Jawabannya bukan masalah cukup tak cukup, tapi baru dianggarkan sampai 5 bulan ke depan. Dan ini juga tidak se “lebay” yang disangka. Dana ini masih cukup untuk membayar utang dan biaya impor Indonesia. Dan itu juga jumlahnya sangat besar. Kecuali dalam jangka waktu dekat terjadi perang, perekonomian mati, baru dana ini tidak mencukupi. Apa iya Indonesia akan sehancur itu dalam rentang 5 bulan ke depan? Jadi ya begitulah, tafsirannya jelas-jelas berlebihan.
Mungkinkah terjadi REVOLUSI?
Ini jauh lebih mengada-ada lagi. Untuk saat ini, periode kependudukan Indonesia tengah didominasi oleh orang muda tingkat lanjut. Dalam artian kebanyakan mereka adalah orang muda yang sedang gandrung-gandrungnya bekerja dan sedang asyik-asyiknya menikmati penghasilannya sendiri. Pertanyaannya adalah “Sebesar apa kemungkinannya mereka sempat untuk berpikir tentang REVOLUSI? “
Jadi intinya begini sajalah, bagaimana kita secara pribadi berbaik sangka dan yakin atas negeri ini, dan ikut memperbaikinya dengan menjadi manusia-manusia beretika baik, pemikiran yang baik, mampu mengharmonikan diri dengan baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan, sehingga terkumpulah energi baik dari negeri ini untuk juga mengundang energi luar yang baik juga demi perbaikan yang lebih baik lagi.
Jadilah mereka yang sibuk bekerja tanpa suara, bukan yang hanya sibuk bersuara tapi tak memperbaiki apa-apa.