Tulisan ini merupakan respon atas perilaku kawin tangkap (palaingidi mawini) yang terjadi di Pulau Sumba. Sebagai orang yang lahir dan besar di Sumba, secara empiris saya sedikit memamahami bagaimana proses dan tahapan dalam kawin tangkap itu. Meskipun saat ini eksistensi dari kawin tangkap mendapat tanggapan yang beragam dari masyarakat.
KEMBALI KE ARTIKEL