Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Penantian Puisi

13 Agustus 2012   17:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:50 59 1
Puisiku lahir di kota lain, Bu!
Tumbuh tanpa asi samping
Ayun ambing serta shalawat
Pengantar menjelang tidur putera mu

Puisiku merangkak
meski tak ada tali pengikat
yang selalu kau pegang sambil membuntutiku

Aku sering merasakan sakitnya jatuh
Terseret
Terjepit
Terhimpit
Pun cubitan di tengah berdesakannya
tubuh puisi yang lain
Tapi aku tidak menangis
melihat banyak warna bekas luka pada tubuhku

Tak apa, Bu!
Luka itu abadi, namun menjadi motivasi
Agar kelak aku terbiasa dengan semua itu
Jangan menangis bu!
Biarkan Puisiku tumbuh dewasa
sampai tua renta. Supaya cucu-cucu dari putramu
melahirkan puisi-puisi yang baru
2012

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun