Waktu membaca itu saya jadi teringat waktu sekolah dulu,dan tanpa disengaja tadi saya juga membaca postingan yang hampir sama,yaitu membahas penulisan Ramadlan,Ramadhan Dan ramadan.
Dalam artikel tersebut tertulis sebagai berikut:
Bentuk Bentuk Penulisan Ramadlan,Ramadhan Dan Ramadan sangat membingungkan sebagian orang,bahkan di Pencarian google saja apabila menulis Ramadan atau ramadlan akan diarahkan kepada bentuk penulisan Ramadhan.
Salah satu teman saya pernah menanyakan saya.
Cara Menulis Bulan Ramadlan/ramadhan/ramadan itu bagaimana sih yang benar?
Dalam Qaidah bahasa indonesi,waktu saya sekolah MI dulu,saya diajari cara menulis bahasa arab ke Bahasa indonesia.
Adapun caranya sebagai berikut:
Untuk menulis Huruf ض anda harus menggunakan DL.
Untuk Menulis د anda cukup menggunakan D
Untuk menulis ظ anda harus menggunakan DH
Untuk Menulis ذ anda harus menulis dengan menggunakan DZ
contoh:
رمضان
دليل
عظيم
ذاكر
tulisan bahasa indonesianya sebagai berikut:
RAMADLAN
DALIL
‘ADHIM
DZAKIR
Jadi yang benar cara menulis ramadlan itu dengan menggunakan DL “RAMADLAN”
Bukan Ramadhan atau ramadan.
Namun namanya bahasa indonesia,bahasa indonesia adalah bahasa yang tidak tetap,bahasa indonesia adalah bahasa yang selalu berubah mengikuti kebiasaan,baik kebiasaan itu salah maupun benar.
apalagi sekarang ini,saya sering menjumpai anak sekolah menjawab uraian pertanyaan menggunakan bahasa SMS,sudah disingkat kadang kadang masih pakek bahasa yang tidak karuan,contohnya: “KE AKU”
setahu saya bahasa “ke aku” tersebut dulu dimasa saya sekolah di MTS masih belum ada,sedangkan sekarang bahasa seperti itu sudah biasa,malah sponsornya adalah golongan artis,silahkan anda lihat sendiri di acara acara TV,insya allah anda akan banyak menemukan bahasa seperti yang saya maksud diatas.
Semoga bermanfaat,mohon maaf apabila ada kesalahan.
Ramadlan,Ramadhan Atau Ramadan Yang Benar Cara Menulisnya
Melihat Tulisan diatas sudah jelas bahwa penulisan Ramadlan adalah penulisan yang benar.
Saya waktu sekolah dulu dan waktu belajar ngaji di mushalla juga diajarkan menulis ramadlan dengan Menggunakan "DL"
Namun kenapa penulisan Ramadlan saat ini malah lebih banyak yang memakai ramadhan?
apa penulisan Ramadlan dengan menggunakan "DL" itu sudah dihapus dan tidak boleh digunakan lagi?
mohon bagi yang mengetahui mengenai masalah ini memberi masukan dan berbagi ilmu,namun harap beserta referensi yang bisa dipercaya.
kalau hanya menurut "saya" yang menjadi pegangan,maka sama saja itu terserah masing masing dan tidak menjawab pertanyaan saya.
dan kalau hanya "terserah" tidak ada ketentuan khusus saya mah,lebih baik ikut katanya pak guru hehehe...
mohon maaf kalau ada kesalahan,dan mohon berkenan berbagi ilmu.