Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Yang Diam-diam Terselip Dalam Doa

12 Desember 2013   11:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:01 64 0

ada namamu yang diam-diam terselip dalam doa,

anak jalanan yang duduk di pinggir trotoar dengan menahan perut yang lapar

ada namamu yang diam-diam terselip dalam doa,

anak kecil penjual koran beserta ibunya yang tadi siang dibawa segerombolan satpol pp

ada namamu yang diam-diam terselip dala doa,

anak-anak didik di perbatasan yang mengenal baca tulis pun tidak, yang selama ini hidup dalam keheningan lampu kota

ada namamu yang diam-diam terselip dalam doa,

bapak ibu tani yang sekarang enggan menanam lagi

ada namamu yang diam-diam terselip dalam doa,

orang-orang yang namanya dimuat di koran ibu kota dengan dugaan korupsi sedangkan disana banyak rakyat miskin kelaparan juga pengungsi

ada namamu yang diam-diam terselip dalam doa,

bapak polisi jalan yang memasang tarif ribuan dan melegalkan kesalahan

ada namamu yang diam-diam terselip dalam doa,

kepada jaksa dan hakim, dimana peradilan diperjualbelikan

bahkan ada namamu yang diam-diam terselip dalam doa-ku,

para pemimpin negeri ini, yang satu persatu tersandung masalah korupsi

sampai kapan berhenti,

sampai kapan lagi akan ada namamu dalam doa-doaku

karena kau tak mau mendengarkan doa-doaku,

dan aku tak kuasa lagi berteriak,

sedangkan aku hanya punya Tuhan untuk mendengarkan

oleh karenanya aku hanya bisa mendoakanmu dalam doa-doaku

“semoga kamu sadar, atau semoga Tuhan menolongmu”

Tapi semakin aku berdoa, aku tak kuasa menahan air mataku

Doaku jatuh, tersungkur dan pilu……………

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun