Penulis: Dr. Robert DeMaria
Ukuran: 13 x 20 cm
Jumlah hlm: iv + 130
Penerbit: Libri
ISBN: 978-979-687-842-0
Kesehatan merupakan hal utama dalam kehidupan manusia. Kesadaran memiliki tubuh sehat bukan saja ada pada zaman modern ini, namun sudah ada sejak zaman Yunani Kuno. Masyarakat Yunani Kuno menggunakan istilah yang berbeda dengan saat ini. Mereka mengenal empat cairan tubuh yang sangat penting, mereka menggunakan istilah humor, yaitu: empedu kuning, empedu hitam, darah, dan lendir. Masyarakat Yunani Kuno menekankan perlunya keseimbangan tersebut dalam tubuh.
Perkembangan teknologi tidak selalu membawa dampak positif bagi kesehatan. Sebagian besar masyarakat saat ini hidup dikelilingi lingkungan yang beracun. Racun di sekitar kita merupakan racun eksternal sedangkan racun di dalam adalah racun internal. Racun internal lebih berbahaya daripada racun eksternal. Seringkali kita berusaha menghindari racun masuk ke dalam tubuh, namun sering kali kita justru tanpa sadar memasukkan racun ke dalam tubuh. Walaupun perkembangan kedokteran telah berkembang pesat, kita semakin sulit menghindari masuknya racun-racun ke dalam tubuh. Pemberian obat-obatan yang diresepkan dokter seringkali justru meracuni tubuh pasien itu sendiri. Pengobatan hanya meredakan gejala, namun tidak mengobati sumber penyakitnya (hlm 12). Selain itu, penggunaan kosmetika- lipstik, body lotion, tabir surya dsb, serta konsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat-zat tambahan menjadi sumber racun internal. Beberapa zat pelezat makanan justru berdampak negatif pada keseimbangan kimia tubuh. Stres dalam jangka panjang juga dapat mengakibatkan timbul racun dalam tubuh. Stres mengakibatkan ganguan hormon atau ketidakseimbangan dalam tubuh. Hormon-hormon bertugas menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.
Seringkali masyarakat berpikir perlu biaya tinggi untuk menghilangkan racun dalam tubuh. Namun, hal itu berbeda dengan dr. Bob penulis Detoksifiksi Tanpa Obat. Menurutnya, kita dapat dengan mudah mengeluarkan racun-racun dalam tubuh tanpa biaya tinggi dan tanpa obat serta tanpa dokter. Kita dapat melakukannya sendiri di rumah. Detoksifikasi atau pemurnian bukanlah diet ketat yang menahan lapar, namun merupakan gaya hidup. Kita hanya perlu mengubah gaya hidup dari penimbun racun tubuh menjadi pembuang racun tubuh karena racun tersebut menggangu keseimbangan tubuh. Tubuh kita dapat berkerja dengan optimal bila keseimbangan hormon selalu terjaga. Pengangkatan tonsil (amandel) oleh dokter karena justru mengganggu keseimbangan karena amandel berfungsi menyimpan sulfur dalam tubuh. Sulfur dibutuhkan untuk pembentukan tulang rawan.
Pada bagian awal buku dr. Bob memberikan daftar pertanyaan yang harus kita isi dengan jujur untuk mengetahui sejauh mana tubuh kita mengandung racun. Banyaknya racun tubuh dapat diketahui dari gejala-gejalanya. Makanan yang kita makan sangat menentukan kesehatan. Menu sehat yang ia sarankan adalah mengkonsumsi ABC, yaitu apel, buah bit dan carrot (wortel).
Pada bagian akhir buku ini dr. Bob memberikan solusi detoksifikasi dengan terapi herbal. Terapi ini terbagi dalam delapan metode, yaitu, stimulasi (perangsangan), transkuilisasai (penenangan), pembersihan darah, tonifikasi (penguatan), pengendalian cairan tubuh, sweating (peluruhan keringat), vomiting (pemuntahan), purging (pembersihan). Selain terapi ini, dr Bob memberikan metode pengompresan dengan minyak jarak. Pohon jarak ini banyak tumbuh di negara kita. Metode pembilasan hati dengan meminum jus apel dan langkah-langkahnya. Penulis banyak memberikan saran-saran memilih jenis makanan yang baik untuk tubuh dan cara mengolah makanan agar tetap sehat.
Dr. Bob memberikan informasi penting bahwa menjaga dan mendapatkan kesehatan bukanlah hal sulit. Ketidaktahuan kita terhadap banyak hal sebagai penyebab munculnya racun dalam tubuh sehingga berakibat tubuh kita sering dikunjungi penyakit. Gaya hidup modern seringkali justru menciptakan penyakit. Yang perlu diubah untuk tetap sehat adalah gaya hidup disertai referensi tepat. Buku ini merupakan salah satu referensi tepat sebagai panduan gaya hidup sehat.
