10 Oktober 2014 18:29Diperbarui: 17 Juni 2015 21:351100
Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan Negara.
Sebelum kita memulai suatu pembahasan, perlu disamakan dulu definisi dari suatu object yg akan dibahas, dalam hal ini adalah tema lomba karya tulis ini sendiri yaitu " Bagaimana Menjaga Sistem Keuangan Agar Tetap Stabil". Menurut penulis, tema tersebut bisa multi tafsir dan penafsiran penulis adalah sebagai beriktu:
1. Sistem yang mengatur keuangan negara belum memadai untuk menjamin kestabilan ekonomi. Selanjutnya penulis sebut Sistem.
2. Sistem yang ada sudah bagus, namun enforcementnya jelek sehingga sistem tidak berjalan sebagai mana mestinya sehingga perekonomian negara tidak stabil. Selanjuntnya penulis sebut Enforcement.
Resep untuk masing masing penafsiran jelas sangat berbeda, untuk penafsiran point 1, sistem, yang diperlukan adalah kebijakan moneter maupun fiscal atau kedua duanya dari Pemerintah sehingga terwujud peningkatan kwalitas sistem. Sedangkan resep untuk point 2, enforcement, adalah masalah kwalitas sumber daya baik manusianya maupun alat yang di deploy ( dikerahkan) serta masalah sinkronisasi manusia dan alat.
Mari kita cari tahu apa yang telah terjadi dengan sistem dan enforcement dan resep pengobatannya:
A. System. 1. Salah satu pos pemakaian devisa adalah untuk intervensi pasar keuangan untuk menjaga kurs rupiah tetap stabil. Nilai devisa yang digunakan untuk intervensi secara tidak langsung merupakan subsidi kepada investor keuangan dalam tanda kutip, investor asing yang mengendalikan kurs. Hal tersebut bisa terjadi karena kita menganut sistem devisa bebas dengan kurs ditentukan oleh pasar, menurut hemat saya perlu di tinjau kembali kebijakan tersebut.
Rupiah adalah soft currency tidak seperti USD yang beredar di seluruh dunia, sehingga sangat mudah bagi pemilik modal besar untuk mengatur pergerakan nilai tukar rupiah, seperti George Soros. Contoh, Malaysia sejak krisis 1998 menerapkan fixed exchange rate terhadap USD. Mungkin kita bisa menerapkan system kurs dengan range tertentu misal 10.500Â - 10.700 atau istilah batas atas batas bawah dan sebagainya.
2. Tidak ada kebijakan yg mendorong masyarakat international menggunakan mata uang rupiah. Kita selalu terpaku bahwa transaksi export sinonim dengan USD, sudah saatnya kita ajarkan bahwa export bisa dengan IDR. Paradigma export sama dengan USD perlu di ubah, lihat apa yang sedang dilakukan pemerintah China. Kunci untuk memaksa menggunakan rupiah bisa kita mulai dari penjualan barang atau jasa yg bersifat strategis. Sebagai contoh seluruh export barang migas dan mineral seperti emas, tembaga, nikel dan batu bara harus diexport menggunakan mata uang rupiah. Untuk jasa seperti jasa pelabuhan baik udara maupun laut. Dengan cara ini maka BI tetap bisa memperoleh devisa dan kurs rupiah akan terbantu dengan transaksi pembeli rupiah oleh asing.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.