saat ini saya ingin menuliskan dua kejadian yang sangat berkesan di hati. kejadian ini terjadi beberapa bulan yang lalu. kejadian pertama adalah kejadian yang terjadi ketika aku melakukan pekerjaan sampingan, yaitu les private. "Ki, kamu itu sudah kelas enam kok bajunya melorot sih, Tuh dadanya kelihatan." Komenku menanggapi pakaian siswa yang sudah lima tahun belajar tambahan denganku. "Ya sudah ustad pulang ya!" pamitku kepada Dzaki. Ketika mau pulang seperti biasa aku selalu pamitan dengan Oma Dzaki yang berlainan agama dengan kami, Si oma cerita bahwa Si Dzaki barusan masuk kamar lagi untuk ganti pakaian, dan ditanya kenapa? Si Dzaki menjawab malu oma aurat kelihatan. "Iya oma ya." balasku. Si oma pun cerita bahwa Dzaki pernah pulang lagi ke rumah karena dia merasa bagian pahanya agak terlihat ketika bermain, lalu segera mengganti celana dengan alasan aurat. Alhamdulillah ternyata meskipun terkesan cuek ternyata pendidikan selama enam tahun itu masuk. Meskipun harus diakui Dzaki kadang susah dalam memahami pelajaran Agama Islam karena kesibukan keluarga dan berada di lingkungan keluarga yang terdapat dua agama di rumahnya.
Ketika akan sampai ke rumah ternyata peristiwa mengagumkan terjadi lagi, dari jauh aku melihat ada yang menarik hati. Dari jauh terlihat seseorang wanita memakai jilbab, jilbab yang syar'i. Pelan-pelanku gas motor, ternyata mahluk yang menarik hati itu makin mendekat-makin membuatku terpesona. Ah ternyata dia masih SMP, Subhanallah ternyata masih kecil sudah jilbab syar'i dan kejutan Tuhan ternyata masih berlanjut. Mahluk si penarik hati itu adalah tetangga baruku.
Allahuakbar ternyata dua kejadian ini menyadarkanku bahwa pendidikan dari sejak dini harus diajarkan kepada anak bagaimana adab berpakaian, ada menutup aurat. Dari sejak kecil pendidikan menutup aurat ini harus diajarkan. Biar ketika dewasa mereka sudah terbiasa dalam menjaga sesuatu yang tidak harus ditampakan di depan umum.
