Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Relawan, Cara Menawan untuk Menyadarkan Pemerintah yang Kurang Sadar

25 April 2021   15:30 Diperbarui: 25 April 2021   15:55 62 3
Sepertinya model diskusi apapun tidak ada yang namanya expired untuk terus kita upload ke media sosial. Pasalnya, sa dan temen sa tepat ditanggal 20 april 2021 yg lalu mengikuti tadarus perdana yg dilakukan oleh Komunitas Relawan Banten (KRB).Menarik! Siapapun yg sedang berbicara relawan, berarti dia sedang berbicara kebaikan.

Oke, sedikit menelisik makna dari relawan. Nah, relawan bentuk baku dari sukarelawan atau sukarela yang artinya tidak dipaksa dengan senang hati atas keinginan dan kemauan sendiri.

Menyitir dari obrolan temen sa "Hati tidak bisa bergerak jika tidak ada hati lain yang menggerakanya." Kita  berjalan di sepanjang jalan kota, tiba-tiba kita dilihatkan oleh seorang pak tua sedang mengais bekas makan yg terbuang di tongsampah jalanan, hati siapa yg tidak tergerak oleh keadaan ini? Dan sa percaya tidak ada manusia yang acuh melihatnya.

Sebenarnya sa kurang menyelami dengan diskusi kemaren, tetapi sa menggaris bawahi ketika pembicara menanggapi pertanyaan dari salah satu temen sa.

Kurang lebih seperti ini "Saya sakit hati bermitra sama pemerintah." Pasalnya, beliau pernah dikecewakan oleh pemerintah yang sempat bermitra sama komunitas relawannya.

Mendengar jawaban dari pembicara itu sa, sepakat. Agar relawan tidak usah bermitra sama pemerintah dan menjadikannya bentuk penyadaran buat pemerintah. Lah wong iya, pergerkan relawan itukan yang seharusnya dilakukan oleh  pemerintah. Mulai dari masalah buta huruf sampai ke masalah kemiskinan yang ada bangsa kita, masalah yg seharusnya pemerintah gerak dan mereduksi bukan relawan yang semangat bergerak untuk mereduksinya.

Menurut sa, model penyadaran buat pemerintah yang tingkat sadarnya di bawah rata-rata adalah menjadi relawan. Semakin banyaknnya relawan, maka semakin malu pemerintah untuk bermalas-malasan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun