Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Bercumbu dengan Triplek

22 Juni 2011   18:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:16 741 0
[caption id="attachment_115586" align="alignleft" width="120" caption="Dimulai Dari Akar"] [/caption] Ini semua bermula dari kebiasaan menyablon kaos sejak tahun 2003. Untuk menyablon kaos, aku menggunakan alas triplek. Awal tahun 2010, aku mulai mengamati; triplek bekas sablon kaos yang telah selesai kugunakan ternyata dipenuhi warna-warni. Semakin kuamati, semakin ada sesuatu yang menarik dari triplek bekas alas sablon kaos itu. Mulailah melintas ide nakal –atau keisengan- untuk menyablon si alas kaos itu sendiri, y.i. triplek. Aku pun menjajalnya. Sekali. Dua kali. Hingga aku kecanduan untuk terus menyablon triplek.

Hal lain, ada semacam kejenuhan dan kebosanan yang mendorongku untuk mengeksplorasi media triplek ini. Aku pun mulai menggelutinya, tapi lebih untuk kenikmatanku sendiri. Jadi, karya-karya triplekku hanya kusimpan dan belum terpikirkan untuk menjadikannya sebagai apa atau kusikapi lebih jauh lagi.

Percumbuanku dengan triplek -kemudian- mempertemukanku dengan Wedar dan Hahan (1). Kedua seniman ini juga menggunakan triplek untuk media kreatif mereka. Walau mereka menyikapi triplek itu seperti layaknya kanvas yang dilukisi, tetap saja persamaan media ini menambah semangat dan keyakinanku untuk menggeluti triplek. Aku pikir; ini bisa jadi media alternative dibanding kanvas dan/atau kertas yang sudah banyak digunakan para seniman atau artist wanna be. Di tahun 2011, aku mulai serius mendalami triplek ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun