Hanya seperlima wilayah Ukraina yang diduduki; itupun setiap hari mendapat serangan sporadis dari tentara dan milisi Ukraina. Dalam sikon seperti itu, bila perang berkepanjangan, maka tentara Rusia akan mengalami nasib yang sama seperti di Afghanistan.
Sementara itu, Ukraina mempergunakan kesempatan titik jenuh Rusia tersebut, untuk konsolidasi, memperkuat pertahanan, serta membangkitkan semangat Nasionalisme membela Negara dan mengusir penjajah.
Dalam sikon perang seperti itu, agaknya para pemimpin Negara yang (telah) mencoba menjadi juru damai, mengalami jalan buntu. Vladimir Putin, berkeras hati walau sanksi ekonomi telah membuat rakyat Rusia terjepit, menjerit, dan kesulitan.
Kini, Presiden RI, Joko Widodo mencoba jadi  'Juru Damai.' Sebelum terbang menuju Jerman untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7, Presiden Jokowi mengatakan, "Memang upaya ini tidak mudah, tapi kita, Indonesia, akan terus berupaya.Â