Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Juru Damai Itu Bernama Joko Widodo

26 Juni 2022   18:05 Diperbarui: 1 Juli 2022   07:25 411 5
Bogor, Jawa Barat | Upaya Rusia merampas seluruh wilayah milik Bangsa Ukraina tampaknya mulai berada di titik jenuh dan kebosanan. Rusia, utamanya Vladimir Putin, salah perhitungan; awalnya berpikir bahwa dalam tempo sebulan, Ukraina berhasil ditaklukkan. Ternyata tidak!

Hanya seperlima wilayah Ukraina yang diduduki; itupun setiap hari mendapat serangan sporadis dari tentara dan milisi Ukraina. Dalam sikon seperti itu, bila perang berkepanjangan, maka tentara Rusia akan mengalami nasib yang sama seperti di Afghanistan.

Sementara itu, Ukraina mempergunakan kesempatan titik jenuh Rusia tersebut, untuk konsolidasi, memperkuat pertahanan, serta membangkitkan semangat Nasionalisme membela Negara dan mengusir penjajah.

Dalam sikon perang seperti itu, agaknya para pemimpin Negara yang (telah) mencoba menjadi juru damai, mengalami jalan buntu. Vladimir Putin, berkeras hati walau sanksi ekonomi telah membuat rakyat Rusia terjepit, menjerit, dan kesulitan.

Kini, Presiden RI, Joko Widodo mencoba jadi  'Juru Damai.' Sebelum terbang menuju Jerman untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7, Presiden Jokowi mengatakan, "Memang upaya ini tidak mudah, tapi kita, Indonesia, akan terus berupaya. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun