Yesus Historis
Catatan sejarah yang menegaskan keberadaan Yesus termasuk diantaranya tulisan-tulisan dari sejarawan Romawi dan Yahudi, literatur rabinis (para Rabi Yahudi yang independen), dan komentator-komentator anti-Kristen yang hidup di masa-masa awal Kekristenan. Misalnya,
(i) Flavius Josephus, 37-100 M, Yesua adalah Kristus. Ketika Pilatus, berdasarkan saran dari orang-orang Yahudi, telah menghukumnya dengan cara disalibkan. Orang-orang yang atau murid-murid-Nya mencintainya, tidak meninggalkan dia. Setelah bangkit dari kematian, Ia menampakkan diri-Nya kepada mereka.
Ia mencatat bahwa pada Tahun 30an Masehi, wakil resmi Kekaisaran Romawi di Yudea menghukum mati sejumlah permberontak, penjahat dengan cara disalibkan.
Salah satu orang yang dihukum (atas perintah Perwakilan Roma di Yudea yaitu Gubernur Pontius Pilatus) tersebut adalah Yesus dari Nazareth. Yesus dihukum mati, seturut tuduhan massa, karena Ia menyapa diri sebagai Yesus Orang Nazareth Raja Orang Yahudi. Sebutan seperti itu pada konteks politik, keamanan, hukum Kekaisaran Romawi, berdampak pada hanya satu pilihan yaitu hukuman mati
(ii) Tacitus, 56--120 M, penyaliban Yesus benar-benar terjadi
(iii) Plinius yang Muda, 62--11 M, gubernur Romawi di Asia Kecil, menegaskan bahwa orang Kristen perdana menyembah Yesus sebagai Tuhan
(iv) Lucian Samosota, 125--180 M, menyatakan bahwa orang-orang Kristen, dia mengakui bahwa Yesus benar-benar ada sejak saat itu mereka mengubah keyakinan mereka dan menolak dewa-dewa Yunani dan menyembah orang bijak yang disalibkan, dan hidup menurut hukumnya
(v) Celsus, filsuf Yunani abad II, dengan tegas menyatakan bahwa Yesus itu ada.
Semua catatan narasi historis dari Yosephus tersebut memperkuat catatan Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes dalam Injil.
Disalibkan, Mati, dan Dikuburkan
Gubernur Pontius Pilatus sebagai Wakil Romawi di Yehuda, ketika mengadili Yesus, sempat berkata kepada massa, "Sesungguhnya tidak ada suatu pun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku menghajar Dia, dan melepaskan-Nya. Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?"
Massa meminta agar Yesus dihukum mati. Pilatus masih sempat berkata, "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"
Pilatus tidak menemukan kesalahan fatal yang Yesus lakukan dan setara dengan hukuman mati. Tapi, Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak, ia menyerahkan Yesus kepada massa untuk disalibkan.
Semuanya itu terekam dengan baik pada banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. Antara lain Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus. Sebagai saksi mata, orasi dan narasi tersebut tersebar dalam bentuk tuturan. Dan, belakangan mereka deskripsikan pada sejumlah tulisan; yang ditemukan puluhan tahun kemudian.