Harus diakui bahwa nama-nama Hari dan jumlah hari dalam seminggu, yang kini digunakan (hampir di seluruh dunia) merupakan pengaruh Spanyol dan Portogis. Kedua bangsa ini, sekian abad yang lalu, ketika mengelilingi Bumi, sekaligus memperkenalkan berbagai istilah, ilmu, frasa bahasa ke orang-orang yang mereka temui; termasuk Kalender Masehi, Nama-nama Bulan, Nama-nama Hari, Jam, dan seterusnya.
Namun, sebetulnya, nama-nama tersebut bukan asli atau berasal dari Spanyol dan Portogis. Bahkan, penggunaan dan dan pembagian waktu sudah ada sebelum Spanyol serta Portogis eksis.
Adalah bangsa Babelonia dan Sumeria lah yang memulai perhitungan seminggu terdiri dari 7 hari, seturut legenda Enuma Elish. Dari legenda itu juga, mereka pahami bahwa alam semesta tercipa/diciptakan selama 7 hari. Kisah itulah yang diadopsi-agamakan, sehingga menjadi langit bumi dan segala sesuatu diciptakan oleh Pencipta.
Nah. Bagaimana dengan nama-nama Hari, seperti sekarang dikenal? Nama-nama tersebut muncul dari budaya Helenisme (Yunani Romawi). Pada 321 masehi, Kaisar konstantin (Romawi) menetapkan tujuh hari dalam satu minggu; ini yang disebut Kalender Romawi. Kemudian "dimodernkan" oleh Jerman dan Inggris, juga Spanyol serta Portogis, tentu saja karena pengaruh Katolik serta keputusan Paus. Sehingga nama-nama Hari menjadi
Sunday (Minggu), Hari Matahari
Minggu adalah Hari Pertama. Hari Minggu (sunday), Inggris Kuno "Sunnandag;" Latin "dies solis;" Yunani "hemera helio" artinya "Hari Matahari".
Minggu, Indonesia atau Melayu,
serapan dari bahasa Portugis, Domingo, (Domingo, Latin, artinya hari Tuhan atau hari dari Tuhan). Dominicus diserap ke dalam bahasa Portugis menjadi Domingo; diserap bahasa Melayu dan Indonesia menjadi Minggu.
Monday (Senin) berarti Hari Bulan. Senin (monday), Inggris Kuno "Mnandag" stay "Hari Bulan." Latin, "dies lunae;' Yunani kuno, "hemera selene", Spanyol, "lunes;"
Tuesday (Selasa), Dewa Tiw. Tuesday, Inggris Kuno "Twesdag;" Dewa Tiw dewa perang bertangan satu.
Wednesday (Rabu), Hari Woden. Wednesday, Inggris Kuno "Wodnesdag" atau Hari Woden. Woden atau Odin adalah penguasa kerajaan para dewa mitologi Norgik, yang menguasai kebijaksanaan, sihir, kemenangan dan kematian. Bangsa Romawi menghubungkan Wden dengan Merkurius karena sebagai dewa penuntun jiwa setelah kematian.
Thursday (Kamis) diambil dari nama Dewa Guntur, Thor. Thor nama dewa guntur Jerman, Thunraz, pencipta badai dan guntur.
Friday (Jumat), Dewi Cinta, Freya. Friday (jumat), Inggris Kuno Frigedag; dikaitkan dengan Freya, yaitu dewi cinta, pernikahan, dan kesuburan.
Saturday (Sabtu), Hari Saturnus. Saturday, Anglo-Saxon "Saeturnesdag," atau "Hari Saturnus"
Eits ... ! Jangan kecil hati, sebelum (kita di) Nusantara mengenal dan menggunakan nama-nama Hari di atas, sebetulnya pada komunitas Sub-suku serta Suku sudah memiliki istilah untuk itu.