Guru adalah tongkat pegangan, agar peserta didik menelusuri jalan berliku, kecil, dan bebatuan, hingga mencapai tujuan.
Ia juga adalah kuci dan anak kunci; dengan kunci itu, ia membuka pintu cakrawals berpikir, sehingga peserta didik melihat bentangan semesta pengetahuan, kemudian masuk ke dalamnya. Dan ketika ia ada di dalamnya, enggan keluar, sehingga terus menerus belajar, hingga mencapai kemandirian.
Guru, akan tetap menjadi seseorang dan tak bisa disebut guru, jika tak ada murid, tiada yang diajarkan, dan tak pernah mengajar siapa-siapa. Namun, ia akan tetap disapa sebagai guru, walau sudah berhenti mengajar dan mendidik.
Guru adalah motivator, dan juga meletakan puzle-puzle pengetahuan ke dalam diri anak didik, dan mereka bersama, ketika berhasil membentuknya, akan menemukan bangunan indah; bangunan hidup dan kehidupan.