Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Gerakan SI MPR 29 September 2017 dan G30S PKI

18 September 2017   13:12 Diperbarui: 18 September 2017   22:53 4108 2
Area Hutan Lindung UI, Depok--September bulan yang Kelabu; kelabu karena sering dihubungkan Gerakan 30 September [PKI], alergisitas ketakutan disebut PKI, dan semua hal yang 'berbau' komunis.

Alergisitas itulah yang menjadikan kemarin serta hari-hari sebelumnya, jika ada orasi, narasi, aksi yang berupaya 'menerangi kegelapan' sejarah 30 September [PKI], maka berujung pada pelarangan, pembatalan, pembubaran, serta cenderung rusuh massal.

Saya sengaja gunakan 'Gerakan 30 September [PKI],' tanda kurung; ini agar sedikit beda dengan Buku Teks Sejarah di SD hingga Sekolah Menengah. Puluhan tahun, Peserta Didik di Indonesia diajarkan bahwa PKI adalah dalang utama G 30 September 1965.

Belakangan, semakin ke sini, ada upaya untuk mengetahui bahwa lakon utama G 30 September 65 hanya PKI atau juga ada 'kekuatan lain;' atau 'kekuatan lain' itu menggunakan PKI; atau gabungan keduanya; atau PKI hanya kambing hitam. Sayangnya upaya itu, tak pernah berhasil, karena selalu dituduh dan dituding mau 'memunculkan kembali PKI.'

Ingat Kenangan Lama.
Jadi ingat, berdasar apa yang saya lihat, alami, baca, dan tuturan orang dewasa, sikon Pra G 30 S, memang bernuansa intrik, fitnah, hujatan. Sasaran utamanya adalah Presiden Soekarno dan TNI (waktu itu disebut ABRI).

Waktu itu, PKI sebagai kekuatan politik, berhasil menyusup ke pelbagai elemen bangsa; bahkan mampu membangun 'Laskar Rakyat' (dari unsur petani, perempuan, buruh, karyawan kantor, dab seterusnya) dalam rangka revolusi sipil atau pun pengambilan kekuasaan dari pemerintah yang sah.

Orang-orang yang ada di balik rencana 'revolusi sipil,' setiap saat melakukan serangan kebencian ke lawan politik mereka; dan itu dilakukan dengan banyak cara serta model.

Hasilnya, G 30 September gagal total; dan semua yang 'terlibat,' mengalami penghancuran karena dihancurkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun