Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Menjawab Rocky Gerung

1 September 2017   09:22 Diperbarui: 30 Januari 2019   19:43 39755 8
Villa Kota Bunga Ade, Cipanas - Saya mencatat inti pernyataan Prof Rocky Gerung di Arena  Indonesia Lawyer Club (ILC), beberapa waktu yang lalu.

  1. Rezim ini sedang panik, "Kita mencium ada semacam kepanikan di dalam rezim ini. Orang panik biasanya ingin cari pegangan apa saja. Kayak orang hanyut, dia mau raih apa saja. Entah itu kaleng bekas hanyut, batang pohon. Jadi kepanikan menunjukkan ada krisis, sebenarnya."
  2. Presiden menyebar hoax. "Sore tadi saya baca, Pak Jokowi bilang, 'Jangan membaca Jokowi Undercover karena buku itu tidak ilmiah'. Saya anggap itu hoax. Karena yang ngomong itu adalah presiden, memberi penilaian pada buku tidak ilmiah. Tentu kita bisa bikin semacam simulasi dari mana Pak Jokowi tahu. O, pasti kalau ada wartawan tanya dia akan bilang, 'kata Pak Tito. Kapolri' Lho, Pak Tito rektor UI atau rektor ITB itu. Jadi Anda lihat bahwa, bahkan presiden menyebar hoax itu. Dari sudut pandang definisi lho."
  3. Yang berhak menentukan suatu buku ilmiah atau tidak adalah kampus. Sementara buku tersebut justru dilarang dibahas di kampus untuk mengetahui ilmiah atau tidaknya.
  4. Rezim yang mengendalikan kebenaran artinya ada kebohongan yang disembunyikan. Rezim itu, kalau dia terus menerus mengendalikan kebenaran, artinya ada kebohongan yang hendak disembunyikan.
  5. Pembuat hoax terbaik adalah penguasa. Karena mereka memiliki seluruh peralatan untuk berbohong. Intelijen dia punya, data statistik dia punya, media dia punya. Orang marah. Tapi itu faktanya. Hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna.
  6. Contoh Hoax Ahok. Saya kasih contoh cepat-cepat bagaimana statistik berbohong. Kemarin di dalam debat Pilgub DKI, Pak Ahok bilang begini, saya baca tadi di media, 'Jakarta human development index-nya tertinggi se-Indonesia. 2 tahun berturut-turut.' Oleh karena itu dia dapat award empat kali. Sebagai fakta benar, tetapi sebagai pesan politik, itu adalah hoax.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun