Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Anies-Sandi Harus Buktikan Tak Gunakan Produk Saracen

31 Agustus 2017   12:28 Diperbarui: 2 September 2017   00:13 6560 2

Seputaran Universitas Indonesia, Depok - Ada yang menarik dari pernyataan Mendagri Tjahjo Kumolo, seperti dipublikasi oleh berbagai laman atau situs Media Berita Online. Menarik karena bisa membuat, jika terbukti, Anies - Sandi gagal menjadi DKI Jakarta 1 dan 2.

Menurut Tjahjo,  "Jika ada pasangan calon dalam pemilihan legislatif (pileg), pemilihan kepala daerah (pilkada), maupun pemilihan presiden (pilpres) yang terbukti menyebarkan ujaran kebencian dan SARA, harus ditindak tegas bahkan harus didiskualifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam kontrol atau pengawasan DPR."

Hal senada, juga diungkapkan  oleh rekan saya, yang juga Koordinator TPDI Petrus Selestinus. Menurut Petrus, "Polri telah mengkonstatasi indikasi sindikat Saracen mengunggah konten bermuatan SARA selama Pilkada. Kelompok Saracen harus mendapatkan perhatian yang serius dan perlu diambil tindakan tegas, termasuk menunda atau tidak melantik Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih siapapun dia dan di daerah pemilihan manapun."

Selain itu, para pentolan Seracen, di hadapan aparat Polri, sebagaimana publikasi media, menyatakan bahwa, "Dalam proposal jasa kampanye Saracen, tertera keterangan kelompok tersebut akan mempromosikan klien saat ada ajang pesta demokrasi."  Salah satunya adalah Pilkada .... (tak menjelaskan Pilkada yang dimaksudkan).

Lalu, Pilkada mana yang dimaksud? Tak perlu berandai-andai dan googling untuk menemukan jawaban pasti.

Tapi, sebaran berita yang sangkutkan Anies - Sandi dengan produk Saracen cukup 'nyakitin hati' mereka. Oleh sebab perlu mendapat perhatian Anies - Sandi; tak sekedar membantah dengan kata-kata, tapi berikan data serta fakta.

Jika ikuti perkembangan dari pihak Polri, maka hingga tulisan ini dibuat, belum ada pemberitaan dari pihak kepolisian bahwa tim Anies Sandi menggunakan jasa Saracen atau tidak. Juga, untuk sementara, belum ada bukti bahwa Saracen dibayar oleh Anies Sandi atau partai-partai pendukungnya.

Walau seperti itu, indikasi ke arah sana (Anies - Sandi dan Parpol pendukungnya) tak terbantahkan. Dalam artian, sabar menanti Polri membuka semuanya.

Nah ...

Ini jika; jika terbukti Anies-Sandi 'ada main' dengan Saracen, maka tak bakalan dilantik sebagai Gub dan Wagub DKI Jakarta.

Namun, jika tak terbukti, maka Anies - Sandi harus membuktikan bahwa mereka menggunakan info dari Saracen. Ini lah yang sulit.

Sulit karena sebaran produk Seracen, minimal, terbaca oleh 800.000 member Grup dan Fans Page mereka. Bisa jadi, di dalamnya ada pendukung dan Tim Ses Amies - Sandi. Mereka mendapat durian runtuh, kemudian gunakan sebagai mesiu untuk menyerang lawan politik atau pasangan kandidat lainnya.

Jadinya, jika Anies - Sandi membantah tak hubungan dengan Saracen, bisa benar dan tepat. Namun, mereka telah gunakan produk Saracen, yang telah diviralkan, mungkin sekali terjadi. Gampang ditelusuri. Caranya mudah, lihat akun medsos Tim Ses Anies - Sandi, adakah produk Saracen di sana?

Kembali lagi, Anies - Sandi harus buktikan bahwa mereka tak menggunakan produk Saracen.


Opa Jappy
Relawan Cinta Indonesia

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun