Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Tidak Sengaja yang Direncanakan | Untuk Said Iqbal

3 Mei 2017   11:38 Diperbarui: 3 Mei 2017   12:43 726 3
Catatan Pertama

Pagi-pagi, pas bangun tidur  sekitar jam 08.00 WIB, ada posting menarik di WA Grup Indonesia Hari Ini; bunyi sebagai berikut

Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (Opsi), Timboel Siregar
“Saya dan teman-teman Opsi mengutuk tindakan yang merendahkan buruh itu.

Ada pimpinan buruh kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang ikut dalam aksi May Day di Jakarta, kemarin. Patut diduga yang memprovokasi dan ikut membakar karangan bunga itu adalah oknum kader PKS.

Peristiwa pembakaran bunga di depan balai kota pada hari Buruh Internasional itu merupakan tindakan yang mencoreng nilai-nilai baik gerakan buruh.

Bagaimana buruh bisa diterima di masyarakat bila tindakan-tindakan yang dilakukannya membuat masyarakat membencinya.

Saya mengecam keras tindakan oknum buruh yang dengan sengaja membakar bunga-bunga tersebut.

Pilkada DKI sudah selesai, saatnya kaum buruh bersatu. Tindakan pembakaran tersebut memicu potensi gerakan buruh menjadi terus terbelah.

Bagaimana buruh bisa mencapai kesejahteraannya kalau buruh terus dibawa ke arah perpecahan oleh pemimpin buruhnya. Tidak mungkin itu.

Seluruh pemimpin buruh harus nenahan diri dan harus lebih mementingkan persatuan kaum buruh.

Jangan memikirkan kepentingan sendiri yang akan melemahkan perjuangan buruh"


Catatan Kedua

Setelah membaca pernyataan Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (Opsi), Timboel Siregar tersebut,  saya melakukan beberapa  penelusuran; ternyata, apa-apa yang dikatakan Timboel Siregar tersebut sangat beralasan.

Sejumlah video di Youtube dan sangat banyak berita di media pemberitaan dan portal berita menunjuk dengan jelas bahwa Said Iqbal di balik aksi pembakaran bunga untuk Basuki Djarot, (silahkan bantah, jika tak benar).

Bahkan, ada pernyataan Said Igbal, menurut laporan CNN Indonesia, http://m.cnnindonesia.com/nasional/20170501175224-20-211419/said-iqbal-sebut-aksi-bakar-bunga-untuk-bantu-ahok/.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan,  "Aksi tersebut untuk membantu Ahok, membersihkan kawasan kota. Itu sedang membantu gubernur supaya sampahnya enggak banyak.

Aksi pembakaran karangan bunga kemungkinan dipicu kekesalan buruh karena polisi memblokade jalan menuju istana presiden.

Suasana panas kemudian polisi memblokade. Padahal buruh aksi itu sudah sesuai UU di mana kita sudah mendapat tanda terima dari Mabes Polri, tapi kan di blokade."

Pada bagian lain, menurut laporan media, para buruh menyatakan bahwa aksi pembakaran tersebut adalah "sesuatu yang tak sengaja" dan mendapat pembelaan dari Said Iqbal. Di sini, berbeda dengan orasi provokatif yang terlihat di Youtube.


Catatan Ketiga

Sementara itu, bersamaan dengan aksi pembakaran bunga, lebih dari seribu Relawan Basuki Djarot dan masyarakat ada di RPTRA Kali Jodoh. Sebagian dari antara mereka melakukan "nonton bareng" aksi pembakaran bunga melalui live streaming di HP.

Sekitar jam 18.00, sejumlah relawan, dipelopori oleh Anastasia Sianturi, menyalakan lilin keprihatinan di Kali Jodoh. Setelah itu, para pendukung Basuki Djarot menuju Balai Kota, untuk melakukan "aksi lilin."

Saya yang ada di RPTRA Kali Jodoh, juga menuju Balai Kota. Dalam perjalanan, saya sempat membuat video sisa-sisa aksi pembakaran bunga, (lihat video https://youtu.be/HYmCk5yMNkI).

Dari sisa-sisa aksi bakar bunga tersebut, terlihat dengan jelas, mereka lakukan pembakaran bukan karena karena tak sengaja namun terencana.

Ada yang mau bantah? Monggolah!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun