Seorang pendidik yang berpengaruh dari Amerika, David Reisman menyatakan bahwa, "Biarkan saya menceritakan kisah-kisah dan saya tidak peduli menulis buku teks; bercerita adalah agen sosialisasi; mereka, pencerita, membayangkan dunia anak-anak, dengan demikian memberi baik bentuk dan batas ke memori dan imajinasinya." Bercerita merupakan salah satu unsur budaya yang tertua, dan terus menerus dilakukan, sebagai bentuk pewarisan nilai-nilai kepada generasi berikut. Sejarah mengungkapkan bahwa bercerita mengalami penurunan setelah penemuan mesin cetak. Namun, sekitar 1900an, bercerita mengalami kebangkitan kembali, karena orang menyadari bahwa ada nilai-nilai terkandung di dalamnya. Cerita memiliki nilai yang membawa kesenangan, mengembangkan perasaan, persekutuan dengan masyarakat, memperbaiki sikap; cerita juga bisa sebagai perangkat yang mengatur kontrol sosial, membangkitkan antusiasme, imajinasi, dan instruksi.
KEMBALI KE ARTIKEL